Mahasiswa UGM Teliti Biji Salak dan Kulit Jeruk Sebagai Obat Kanker
Ilustrasi kanker seviks. (Anna Tarazevich/Pexels/Antara)
11:44
13 September 2024

Mahasiswa UGM Teliti Biji Salak dan Kulit Jeruk Sebagai Obat Kanker

–Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti potensi kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo sebagai obat herbal alternatif bagi penderita penyakit kanker serviks.

Ketua Tim Mahasiswa UGM Aditya Latiful Azis mengatakan, sampai saat ini penanganan penyakit kanker hanya dapat dilakukan dengan kemoterapi, radioterapi, dan operasi.

”Kami berharap dengan adanya penelitian ini dapat memperluas alternatif pengobatan pada kanker serviks menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan minim efek samping,” ujar Aditya seperti dilansir dari Antara.

Menurut dia, pemilihan biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo sebagai agen anti kanker serviks bukan tanpa alasan. Biji salak pondoh diketahui mengandung senyawa polifenol, alkaloid, dan terpenoid, yang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan. Sementara itu, pada kulit jeruk pamelo ditemukan senyawa flavonoid dan likopen, yang berpotensi memiliki sifat sitotoksik pada sel kanker.

”Pemanfaatan obat herbal sebagai alternatif terapi diyakini memiliki efek samping yang relatif lebih kecil dibandingkan obat modern,” ucap Aditya Latiful Azis, mahasiswa Prodi Biologi UGM ini.

Kombinasi biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo, lanjut Aditya, berpotensi menjadi pengobatan alternatif kanker serviks dengan efek samping yang kecil. Pada bagian biji salak dan kulit jeruk pamelo terkandung metabolit sekunder yang berpotensi dalam pengobatan anti kanker serviks.

”Selain itu, produksi dan konsumsi salak dan jeruk pamelo menunjukkan tren meningkat setiap tahunnya di Indonesia,” ujar Aditya Latiful Azis.

Sebagai upaya membuktikan efikasi kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo, Adit bersama tim melakukan beberapa tahap uji, yaitu skrining profil fitokimia, uji in silico, uji aktivitas antiinflamasi, uji sitotoksisitas dan uji antiproliferasi dengan MTT assay, uji penghambatan migrasi sel HeLa, serta uji apoptosis.

Berdasar hasil penelitian empat bulan yang telah mereka lakukan, terbukti kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo memiliki aktivitas anti inflamasi, menghambat migrasi sel HeLa, dan mampu memicu apoptosis pada sel kanker serviks.

”Kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo dapat menjadi alternatif terapi pada kanker serviks dengan memanfaatkan potensi alam,” terang Aditya Latiful Azis.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #mahasiswa #teliti #biji #salak #kulit #jeruk #sebagai #obat #kanker

KOMENTAR