Duduk Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Gagal Jantung Hingga 40 Persen, Begini Studi Terbarunya!
Duduk terlalu lama merupakan gaya hidup yang kurang baik. Pasalnya kebutuhan pekerjaan juga menuntut untuk terus berada di depan layar komputer selama waktu yang panjang.
Begitu pun hiburan yang ada di televisi juga memaksa kita untuk terus duduk di sofa. Lebih-lebih juga diikuti dengan camilan yang tidak sehat.
Kebiasaan untuk tidak bergerak tersebut membuat kita terjebak dalam aktivitas yang bermalas-malasan. Tubuh menjadi jarang beraktivitas dan otot jantung pun tak pernah dilatih.
Maka yang terjadi adalah investasi risiko di masa depan yang membuat kita merasakan akibat, yakni gagal jantung.
Oleh karenanya, mari membahas temuan penelitian terbaru tentang hubungan duduk terlalu lama dan meningkatnya risiko gagal jantung.
Risiko Gagal Jantung Meningkat karena Jarang Bergerak
Melansir Eating Well, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology menunjukkan bahwa seseorang yang jarang menggerakkan tubuh mereka lebih rentan terkena gagal jantung.
Untuk itu, mari membahasnya lebih mendalam mengenai penelitian yang dilakukan di Inggris tersebut. Antaranya, studi tersebut menggunakan data dari 89.530 peserta di UK Biobank, sebuah studi besar yang sedang berlangsung di Inggris.
Para peserta memakai alat pengukur di pergelangan tangan mereka untuk memantau aktivitas sehari-hari.
Hasilnya, individu yang menghabiskan lebih dari 10,6 jam per hari dalam kebiasaan sedentary atau tak banyak bergerak, menghadapi peningkatan risiko gagal jantung dan kematian akibat kardiovaskular.
Aktivitas Fisik Mampu Mencegah, Tapi Tidak Sepenuhnya
Studi di Inggris tersebut mengungkapkan bahwa efek buruk dari pola hidup sedentary yang berkepanjangan kurang terlihat pada mereka yang melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat.
Namun, peningkatan risiko gagal jantung dan kematian kardiovaskular tetap tinggi bagi mereka yang tak banyak bergerak dalam waktu yang lama.
Orang yang jarang bergerak atau sedentary tetapi melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat setidaknya 150 menit selama seminggu masih memiliki risiko.
Mereka memiliki risiko gagal jantung 15 persen lebih tinggi dan risiko 33 persen lebih tinggi meninggal karena penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan peserta yang tidak menerapkan gaya hidup sedentary atau mereka yang banyak bergerak dalam keseharian.
Cara Menurunkan Risikonya
Intinya adalah meski Anda tetap berolahraga selama 150 menit selama seminggu, tetapi masih menerapkan gaya hidup sedentary atau tak banyak gerak, maka risiko gagal jantung itu masih ada.
Maka cara untuk menurunkan risikonya adalah dalam keseharian dan gaya hidup Anda.
Perubahan kecil yang dapat Anda lakukan adalah menambahkan aktivitas gerak di keseharian Anda, seperti berjalan selama 30 menit setiap hari.
Dengan begitu Anda mengurangi waktu yang Anda habiskan untuk duduk atau rebahan di rumah ketika waktu senggang.
Maka dari itu, Anda juga bisa menerapkan beberapa tips di bawah ini yang kembali disadur dari Eating Well:
-
Istirahat secara Teratur: Jika Anda bekerja di meja atau menghabiskan waktu berjam-jam untuk duduk, biasakan diri untuk berdiri dan meregangkan tubuh atau berjalan-jalan singkat setiap 30 menit.
-
Berdiri saat Bekerja: Pertimbangkan untuk menggunakan meja berdiri atau menerima panggilan telepon sambil berjalan.
-
Tingkatkan Aktivitas Fisik: Masukkan lebih banyak gerakan sepanjang hari di luar hari olahraga rutin Anda. Naik tangga, berjalan kaki, atau bersepeda sebentar di sekitar lingkungan rumah.
-
Pengingat Aktivitas: Anda bisa memanfaatkan aplikasi yang ada di gawai Anda untuk mengingatkan Anda bergerak dan berdiri dari posisi Anda setiap 30 sampai 60 menit.
Maka dari itu, meski olahraga teratur penting, mengurangi waktu duduk juga sama pentingnya. Dengan menerapkan tips tersebut dan lebih banyak bergerak aktif, kita dapat mengurangi risiko gagal jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Tag: #duduk #terlalu #lama #tingkatkan #risiko #gagal #jantung #hingga #persen #begini #studi #terbarunya