Bahlil: Transmisi Jadi Kendala Utama Pembangunan Energi Terbarukan
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengakui kendala pembangunan pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia.
Pembangunan pembangkit tenaga listrik di Tanah Air belum didukung jaringan transmisi yang memadai.
"Kita memang punya kekayaan sumber daya alam untuk pembangkit listrik tenaga matahari, air, angin, dan lainnya. Tapi problem kita sekarang, jaringan yang dulu dipasang tidak didesain untuk menjemput tempat-tempat pembangunan energi baru terbarukan," ujar Bahlil dalam siaran persnya, Selasa (21/1/2025).
Ia menegaskan, pembangunan transmisi harus sejalan dengan perencanaan pemerintah.
Bahlil meminta PT PLN (Persero) membangun pembangkit listrik berbasis gas atau energi baru terbarukan lain sesuai rencana pemerintah.
"Jangan sampai pembangkitnya dibangun, jaringannya enggak ada. Ini akan tidak sinkron dengan perencanaan," katanya.
Pemerintah bersama PLN akan menambah jaringan transmisi sepanjang 48.000 kilometer untuk mendukung penambahan pembangkit sebesar 71 gigawatt.
Bahlil menjelaskan, pembangunan jaringan transmisi ini juga bertujuan mendukung pemanfaatan energi terbarukan dari sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai lokasi.
Sebelumnya, Bahlil menyebut sejumlah tantangan dalam pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia, mulai dari jaringan hingga pendanaan.
Pemerintah menargetkan bauran energi dari EBT mencapai 23 persen pada 2025. Namun, hingga semester I-2024, realisasinya baru mencapai 13,93 persen.
"Target kita di 2025 itu harus mencapai 23 persen dari total pemakaian listrik. Sekarang baru sekitar 13 persen. Jadi terjadi defisit sekitar 8,1 gigawatt, setara dengan 8.100 megawatt," ujar Bahlil dalam acara Green Initiative Conference di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Tag: #bahlil #transmisi #jadi #kendala #utama #pembangunan #energi #terbarukan