66
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani. (Istimewa)
18:54
6 Desember 2024
Punya Dampak Besar, Menteri Investasi Rosan Roeslani Targetkan Proyek Blok Masela Mulai Tahun 2025
- Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan soal kelanjutan proyek lapangan minyak dan gas Blok Masela di Maluku. Menurutnya, konstruksi Blok Migas itu akan dilakukan pada tahun 2025 mendatang. Hal ini disampaikannya usai mendampingi 50 pengusaha yang tergabung dalam Japan-Indonesia Association (Japandi) bertemu Presiden Prabowo Subianto, belum lama ini. "Program dari Inpex, Masela yang harapannya juga ingin segera berjalan direncanakan mulai berjalan pada tahun depan (2025)," kata Rosan dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip Jumat (6/12). Rosan juga berharap bahwa proyek tersebut dapat bisa berjalan dalam beberapa tahun ke depan. Terlebih keberadaan blok migas raksasa itu memiliki dampak besar untuk Indonesia. Namun, mantan wakil menteri BUMN ini juga mengatakan bahwa proyek tersebut sudah mangkrak sejak 24 tahun silam. Dengan adanya kunjungan dari para pengusaha Jepang, dirinya optimistis bahwa proyek Blok Masela dapat berjalan pada tahun 2025. "Tadi disampaikan dan kami harapkan selesai beberapa tahun ke depannya, karena itu juga akan punya dampak besar untuk Indonesia. Mereka sampaikan proyek ini sudah sejak 2000. Jadi sudah 20-an tahun lebih dan harapannya tahun depan insya Allah mulai jalan," jelasnya. Untuk diketahui, sebelumnya Shell memegang porsi Participating Interest (PI) di Blok Masela sebesar 35 persen. Dengan 65 persennya dipegang oleh INPEX Masela Ltd, perusahaan migas multinasional yang kantornya berpusat di Jepang. Adapun INPEX pertama kali memperoleh hak untuk melakukan kegiatan eksplorasi di Blok Masela melalui penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS) Masela pada tanggal 16 November 1998. Pada tahun 2020 Shell memutuskan cabut atau meninggalkan proyek sehingga membuat rencana POD migas di Blok Masela molor. Hingga tahun ini, POD tersebut masih dalam progres seiring dengan masuknya Pertamina dan Petronas yang masuk ke dalam konsorsium Inpex menggantikan Shell. Namun, pada 25 Juli 2023, PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Upstream yaitu PT Pertamina Hulu Energi (PHE), secara resmi telah menandatangani perjanjian jual beli untuk akuisisi kepemilikan Shell Upstream Overseas Services (I) Limited (SUOS) di Blok Masela. Hingga kini POD Blok Masela masih belum terlaksana, padahal cadangan gas di Lapangan Abadi Blok Masela mencapai 18,3 trillion cubic feet (TCF). Sementara target produksi Blok Masela adalah 9,5 metrik ton per tahun LNG, 150 MMSCFD gas pipa, dan sekitar 35.000 barel minyak per hari (bph).
Editor: Sabik Aji Taufan
Tag: #punya #dampak #besar #menteri #investasi #rosan #roeslani #targetkan #proyek #blok #masela #mulai #tahun #2025