



Globalisasi Menuntut Akuntan Kedepankan Tata Kelola Keuangan Berkelanjutan
Globalisasi menuntut profesi akuntan bekerja profesional dalam mendukung tata kelola keuangan yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada keberlanjutan. Tidak sekedar menjaga integritas laporan keuangan, Akuntan juga memastikan keputusan keuangan memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekaligus membangun kepercayaan publik.
Dengan pendekatan berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG), akuntan berkontribusi dalam menciptakan ketahanan ekonomi nasional yang tangguh dan inklusif, sejalan dengan prinsip keberlanjutan global.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Budi Priyono, dalam keynote speech-nya pada Seminar Internasional Peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Jakarta.
Pada kesempatan itu, Budi Priyono menyoroti pentingnya kontribusi akuntan profesional dalam mendukung tata kelola keuangan yang tidak hanya mengedepankan transparansi dan akuntabilitas, tetapi juga berorientasi pada keberlanjutan.
“Keputusan keuangan yang baik harus berdampak nyata bagi masyarakat dan membangun kepercayaan publik di masa depan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa adopsi tata kelola berbasis ESG adalah langkah strategis yang harus diintegrasikan ke dalam laporan keuangan. Dengan pendekatan ini, organisasi tidak hanya fokus pada keuntungan finansial tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan yang positif.
“Keberlanjutan kini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Akuntan berada di garis depan untuk mendorong organisasi mengadopsi praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan,” tegas Wakil Ketua BPK.
Budi menambahkan, sebagai lembaga pemeriksa keuangan negara, BPK RI telah menunjukkan komitmennya terhadap implementasi Sustainable Development Goals (SDGs). Sejak 2018, BPK secara aktif melakukan pemeriksaan atas kesiapan pemerintah dalam mengimplementasikan SDGs dan mempresentasikan hasilnya di forum internasional, seperti High-Level Political Forum di New York.
Budi Priyono menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan keberlanjutan. Pemerintah, sektor swasta, dan profesi akuntan perlu bersinergi untuk menciptakan kebijakan yang inklusif dan berbasis prinsip keberlanjutan.
Melalui langkah-langkah strategis ini, BPK bersama para akuntan profesional terus berupaya memperkuat tata kelola keuangan yang berintegritas, mendorong keberlanjutan, dan membangun ketahanan ekonomi yang kokoh untuk Indonesia.
Tag: #globalisasi #menuntut #akuntan #kedepankan #tata #kelola #keuangan #berkelanjutan