30 Pabrik Tekstil Tutup dan PHK Belasan Ribu Buruh, Berikut Daftar Lengkapnya

- Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mencatat ada sebanyak 30 pabrik tekstil di tanah air yang telah gulung tikar. Angka ini terhitunh sejak Kuartal III-2022 hingga November 2024.

Ketua Umum APSyFI Redma Gita Wirawasta memastikan bahwa jumlah pabrik yang tutup ini merupakan perusahaan yang telah melaporkan ke asosiasi. Ia menyebut jumlah itu akan bertambah seiring dengan ketidakmampuan perusahaan dengan produk di pasar domestik.

"Betul (30 pabrik tutup) mereka yang konfirmasi masih dan masih akan bertambah. Penyebabnya karena mereka tidak bisa bersaing dengan produk impor dipasar domestik," kata Redma Gita Wiraswasta kepada JawaPos.com, Senin (2/12).

Dia menjelaskan, pabrik tekstil merasa tak mampu bersaing terutama dengan barang impor ilegal yang harganya 40 persen di bawah harga normal.

Bahkan ia menyebut, pada November kemarin telau ditutup dua pabrik tekstil besar di Karawang.

"November tutup juga PT Primisima dan PT Asia Pacific Fiber yang di Karawang (yang di Kaliwungu masih jalan)," jelasnya.

Redma tak membeberkan secara pasti soal jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Adapun yang tercatat mencapai 11.207 orang pekerja kehilangan pekerjaannya.

Berikut ini daftar lengkap pabrik tekstil yang tutup sejak tahun 2022-2024:

1. PT Lawe Adyaprima

2. PT Grand Pintalan

3. PT Centex - Spinning Mills

4. PT Damatex

5. PT Argo Pantes - Bekasi

6. PT Asia Citra Pratama

7. PT Kaha Apollo Utama

8. PT Mulia Cemerlang Abadi

9. PT Lucky Tekstil

10. PT Grand Best

11. PT Delta Merlin Tekstil I Duniatex Grup