Indonesia Suplai 27% Kelapa Dunia, Lombok Jadi Pusat Hilirisasi Ekspor
Buah kelapa yang siap diolah menjadi tepung dan Virgin Coconut Oil (VCO), dan melayani pasar ekspor. Sebagai ilustrasi [Pixabay/Couleur].
16:06
27 April 2024

Indonesia Suplai 27% Kelapa Dunia, Lombok Jadi Pusat Hilirisasi Ekspor

Berangkat dari kemampuan Indonesia pada 2022 yang mampu memproduksi kelapa sebanyak 17.190.327 ton atau setara dengan 27 persen produksi kelapa dunia, serta ekspor pada 2023 di mana negara kita berhasil mengekspor kelapa dan turunannya dengan akumulasi nilai pendapatan sebesar 1,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS), buah kelapa Indonesia adalah komoditi menjanjikan.

Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi, Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa Pulau Lombok, di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dianggap bisa menjadi percontohan atau center of excellence untuk program hilirisasi pengolahan kelapa.

Putu Juli Ardika, Direktur Jenderal Industri Agro di Jakarta pada Sabtu (27/4/2024) menyatakan potensi kelapa di Lombok sangat berlimpah. Oleh karena itu pihaknya akan memaksimalkan potensi ini dengan menyusun peta jalan atau roadmap hilirisasi kelapa terpadu, serta pembentukan model bisnis yang tepat guna mengembangkan ekosistem industri pengolahan kelapa.

"Saat ini, Kemenperin bersama stakeholders terkait sedang  menyusun roadmap kelapa ini,” paparnya saat kunjungan kerja ke Lombok pekan silam.

Dalam mewujudkan ekosistem pendukung hilirisasi kelapa ini, sepanjang 2022 hingga 2024 Direktorat Industri Argo menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 16,8 miliar ke Kabupaten Lombok Utara.

Direktur Jenderal Industri Agro menyatakan bahwa Lombok Utara dipilih karena pelaku industri kelapa di wilayah itu mampu menghasilkan Virgin Coconut Oil (VCO), minyak, dan tepung kelapa.

Kemudian, selain road map hilirisasi dan pembentukan ekosistem yang baik, Direktorat Industri Agro akan melakukan pelatihan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) setempat, guna memaksimalkan potensi industri pengolahan di wilayah Lombok.

"Sumber daya manusianya juga perlu diperhatikan agar mampu mengikuti perkembangan zaman dan tuntutan konsumen. Kami memandang perlu adanya pelatihan SDM yang bisa difasilitasi oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri atau BPSDMI Kemenperin,” tutupnya.

Editor: RR Ukirsari Manggalani

Tag:  #indonesia #suplai #kelapa #dunia #lombok #jadi #pusat #hilirisasi #ekspor

KOMENTAR