60
ILUSTRASI Gedung BFI Finance. (Dok. BFI Finance)
22:09
25 April 2024
BFI Finance Bukukan Laba Bersih Rp 361,46 Miliar pada Kuartal I 2024
- PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) membukukan total pendapatan sebesar Rp 1,6 triliun dengan laba bersih terkumpul pada kuartal ini sebesar Rp 361,4 miliar. Angka tersebut tercatat turun 28,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 508,81 miliar. Adapun total aset perusahaan yang dilaporkan sebesar Rp 24,2 triliun. Nilai ini meningkat 0,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan nilai di kuartal I 2023 yaitu Rp 24,0 triliun. Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, besarnya kelolaan aset yang dimiliki oleh Perusahaan saat ini turut terkontribusi dari total piutang pembiayaan yang dikelola (managed receivables) sebesar Rp 22,5 triliun hingga Maret ini, dengan nilai pembiayaan baru tercatat sebesar Rp 4,8 triliun. Manajemen risiko yang dilakukan Perusahaan membuahkan hasil positif dengan menurunnya rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) yang berhasil ditekan hingga berada di level 1,24 persen bruto dan 0,23 persen neto per 31 Maret 2024. "Rasio NPF ini berada jauh lebih rendah dibandingkan dengan peer-nya yang rata-rata berada di level bruto 2,55 persen. Sementara itu, cakupan penyisihan tercatat sebesar 2,9 kali NPF bruto Perusahaan," kata Sudjono dalam keterangan resmi, Kamis (25/4). Lebih lanjut, dia mengatakan dengan pergerakan ekonomi yang cukup dinamis di triwulan pertama ini yang diwarnai dengan perhelatan pilpres, momentum Ramadan, serta kondisi geopolitik. Pihaknya tetap fokus menerapkan risk appetite yang konservatif pada penyaluran kredit yang disetujui untuk menjaga kualitas aset dan fundamental bisnis Perusahaan. "Hal ini seiring dengan upaya kami menjalani berbagai adaptasi sistem dan layanan keuangan terkini,” imbuhnya. Sudjono juga membeberkan, berdasarkan piutang pembiayaan yang dikelola, bisnis BFI Finance masih didominasi oleh produk pembiayaan beragun kendaraan roda empat dan roda dua sebesar 61,7 persen. Diikuti dengan pembiayaan untuk pembelian unit kendaraan roda empat bekas dan baru sebesar 14,9 persen, pembiayaan alat berat dan mesin 14,7 persen, pembiayaan beragun sertifikat properti 4,5 persen, serta pembiayaan lainnya 4,2 persen. "Portofolio pembiayaan dengan tujuan sektor produktif terlapor paling banyak, yakni sebesar 58,2 persen untuk pembiayaan modal kerja. Di samping itu, pembiayaan investasi sebesar 20,1 persen pembiayaan multiguna 18,7 persen dan berbasis syariah 3,0 persen," bebernya. Adapun untuk strategi dan arah bisnis tahun 2024, terdapat pengembangan produk keuangan baru serta optimalisasi produk yang sudah berjalan saat ini sehingga mampu mendukung target pertumbuhan bisnis Perusahaan seiring dengan upaya mengembangkan teknologi terkini. Hal ini guna mendukung pengembangan bisnis Perusahaan yang berbasis teknologi end-to-end dan berkelanjutan. "Nilai tercatat untuk intangible asset atau aset tak berwujud peranti lunak meningkat sekitar 58,4 persen YoY dari Rp 151,8 miliar menjadi Rp 240,4 miliar, di mana biaya ini dikeluarkan untuk mengakselerasi pengembangan teknologi sistem operasional bisnis Perusahaan,” pungkasnya.
Editor: Estu Suryowati
Tag: #finance #bukukan #laba #bersih #36146 #miliar #pada #kuartal #2024