Jumlah Petani Berkurang, Prabowo: Anak-anak Petani Melihat Bapaknya Hidup Susah
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto usai acara dialog capres bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin) di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2024).(KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A)
12:32
12 Januari 2024

Jumlah Petani Berkurang, Prabowo: Anak-anak Petani Melihat Bapaknya Hidup Susah

Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menyoroti kualitas hidup petani di Indonesia. Menurutnya, kualitas hidup petani yang kurang baik menjadi alasan jumlah petani menyusut.

Jumlah petani Indonesia memang tercatat mengalami penurunan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani di Indonesia sebanyak 29,3 juta petani pada 2023, turun 7,45 persen dari 31 juta petani pada 2013.

Ilustrasi: Sensus Pertanian 2023 Tahap I oleh BPS menunjukkan bahwa usia petani di Indonesia mayoritas berusia di atas 55 tahun.PIXABAY/DUYET TRAN VAN Ilustrasi: Sensus Pertanian 2023 Tahap I oleh BPS menunjukkan bahwa usia petani di Indonesia mayoritas berusia di atas 55 tahun."Kenapa berkurang (jumlah) petani? Karena anak-anak muda melihat bapaknya tidak untung. Hidupnya susah, nilai tukarnya tidak cocok," ujar dia, dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin, Jumat (12/1/2024).

Prabowo menilai, kualitas hidup petani yang kurang layak salah satunya disebabkan oleh sistem ekonomi pasar terbuka yang merupakan bagian dari kapitalisme.

Dengan sistem tersebut, Indonesia dapat mengimpor komoditas pangan dengan harga lebih murah dari negara mitra dagang.

"Semua dianggap harus free market," katanya.

"Free market benar, tapi basic hak dasar rakyat itu tidak boleh diperdagangkan," sambungnya.

Lebih lanjut ia bilang, pemerintahan di era Presiden Soeharto sebenarnya sudah baik dalam mengelola harga komoditas di level petani. Pada era tersebut, Badan Urusan Logistik (Bulog) dapat bertindak stabilisator harga pangan di level petani dan konsumen.

"Kalau harga untuk petani kurang baik, bisa dikendalikan, tapi konsumen di kota juga dijaga. Tapi kita menyerah kepada IMF," tuturnya.

Ke depan, Prabowo menyebutkan, dalam rangka memperbaiki kualitas hidup petani diperlukan keberpihakan dari pemerintah. Salah satu strategi yang ia siapkan ialah menyediakan pupuk subsidi yang dapat tersalur kepada petani.

Strategi lainnya ialah dengan melanjutkan proyek lumbung pangan nasional atau food estate. Prabowo mengklaim, megaproyek itu merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan pertanian Indonesia.

"Kita harus bantu petani kita semua, jadi anaknya petani mau jadi petani," ucap dia.

Editor: Rully R. Ramli

Tag:  #jumlah #petani #berkurang #prabowo #anak #anak #petani #melihat #bapaknya #hidup #susah

KOMENTAR