Bank Danamon Catatkan Laba Rp 3,5 Triliun di Tahun 2023
PT Bank Danamon Indonesia Tbk membukukan kenaikan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp3,5 triliun di tahun 2023 atau meningkat 6 persen year-on-year (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya.
"Dari segi profitability, di tengah kondisi tingkat suku bunga yang tinggi, Danamon juga berhasil meningkatkan net interest margin (NIM) sebesar 20 basis poin menjadi 8,2 persen," kata Direktur Keuangan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Muljono Tjandra dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin.
Pada tahun 2023, Danamon berhasil mencapai rekor tertinggi dalam penyaluran kredit. Total kredit serta trade and finance tumbuh sebesar 19 persen YoY menjadi Rp174,9 triliun.
Menurut Muljono, pertumbuhan kredit tertinggi dicapai oleh kredit konsumen sebesar 41 persen YoY mencapai Rp17,7 triliun. Hal ini, ujar dia lagi, ditopang oleh partnership dengan perusahaan real estate Jepang dan akuisisi portofolio kredit konsumen Standard Chartered Bank.
Sementara itu, segmen kredit usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh sebesar 9 persen YoY dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Segmen enterprise banking and financial institution memberikan kontribusi portofolio tertinggi mencapai Rp78,8 triliun tumbuh 15 persen YoY.
Pembiayaan otomotif dan multiguna dari PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance), anak perusahaan Danamon, juga tumbuh 25 persen YoY mencapai Rp55,7 triliun. Melalui peningkatan kolaborasi dengan Danamon dan MUFG, Adira Finance berhasil meningkatkan pembiayaan barunya sebesar 31 persen YoY di tahun 2023.
Muljono mengatakan, Danamon juga berhasil mempertahankan kualitas aset yang sehat yang tercermin dari rasio loan at risk (LAR), termasuk program restrukturisasi COVID-19 yang masih berjalan, yang tercatat membaik 100 basis poin YoY menjadi 11,6 persen. Danamon menyeimbangkan pertumbuhan kredit yang tinggi dengan rasio non-performing loan (NPL) yang kuat pada 265,9 persen.
Adapun total dana pihak ketiga (DPK), Danamon mencatat pertumbuhan sebesar 10 persen YoY mencapai Rp140,4 triliun. Sementara pertumbuhan pendanaan pada deposito berjangka yang dikarenakan tingkat suku bunga lebih tinggi, pendanaan granular juga tumbuh sebesar 10 persen YoY.