Dorong Dekarbonisasi, KPI Gandeng Mitra Asal Malaysia dan Denmark Kembangkan Teknologi WSA
Dorong dekarbonisasi, Kilang Pertamina gandeng mitra global lembangkan teknologi WSA. (Dok. Pertamina)
14:54
23 Desember 2025

Dorong Dekarbonisasi, KPI Gandeng Mitra Asal Malaysia dan Denmark Kembangkan Teknologi WSA

 

- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung agenda transisi energi serta penguatan industri hilir nasional di tengah meningkatnya tuntutan global terhadap dekarbonisasi, efisiensi energi, dan keberlanjutan lingkungan. 

Salah satu langkah konkret yang diambil adalah menjalin kolaborasi strategis dengan tiga mitra internasional, yakni Sumisaujana TCM Chemicals Sdn Bhd dan SPCI HELM dari Malaysia, serta Topsoe A/S asal Denmark. Kerja sama tersebut resmi ditandai melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang berlangsung pada Jumat (19/12) di Grha Pertamina, Jakarta.

Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, menjelaskan bahwa kemitraan ini difokuskan pada kajian dan penjajakan peluang pengembangan proyek Wet Gas Sulphuric Acid (WSA) di unit kilang KPI di Indonesia. Ia menilai, industri energi saat ini menghadapi tekanan besar untuk menekan emisi karbon sekaligus meningkatkan efisiensi energi.

Dalam konteks tersebut, teknologi WSA dinilai sebagai solusi yang relevan karena mampu mengonversi gas buang hasil proses kilang yang mengandung gas asam menjadi asam sulfat bernilai ekonomi tinggi.

"Produk ini sangat dibutuhkan oleh berbagai sektor industri hilir di Indonesia, seperti industri pupuk, kimia dasar, pertambangan, metalurgi, hingga petrokimia. Melalui kolaborasi yang saling menguntungkan, kami berkomitmen menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan," ujar Taufik.

Tak hanya menghasilkan produk komersial, teknologi WSA juga menghasilkan panas dari proses konversi yang dapat dimanfaatkan kembali untuk produksi uap (steam). Pemanfaatan ini dinilai mampu meningkatkan efisiensi energi kilang sekaligus menekan emisi secara signifikan.

Lebih lanjut, Taufik menyampaikan bahwa kerja sama ini dirancang menggunakan skema Build-Own-Operate-Transfer (BOOT). Melalui skema tersebut, para mitra akan bersama-sama melakukan evaluasi kelayakan teknis dan komersial proyek. Dalam pembagian peran, Topsoe bertindak sebagai penyedia lisensi teknologi, sementara SPCI HELM diproyeksikan sebagai calon pembeli (offtaker) asam sulfat yang dihasilkan.

Sementara itu, SumiSaujana akan memimpin proses kajian teknis dan komersial dengan memanfaatkan pengalamannya di sektor bahan kimia khusus untuk industri kilang. Di sisi lain, KPI akan mendukung proses evaluasi dengan menyediakan data teknis dan operasional, memfasilitasi kunjungan lapangan, serta menilai proposal yang diajukan oleh para mitra.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif sekaligus CEO SumiSaujana, Encik Norazlam Bin Norbi, menyambut positif kolaborasi ini. Ia menilai kerja sama tersebut menjadi langkah strategis bagi SumiSaujana untuk memperluas peran, dari sekadar pemasok bahan kimia khusus menjadi mitra solusi kilang yang lebih terintegrasi di kawasan regional. 

Meski masih berada pada tahap awal evaluasi, ia menyebut kolaborasi ini membuka peluang penerapan keahlian teknis, penguatan eksistensi regional, serta pembentukan dasar kemitraan jangka panjang dalam proyek infrastruktur kilang berskala besar.

"Dengan menjalin kerja sama dengan KPI, TOPSOE, dan SPCI HELM, kami dapat bersama-sama menilai kelayakan teknis dan komersial dari konversi gas asam kilang menjadi produk bernilai tambah, sekaligus mendukung kinerja lingkungan yang lebih baik melalui pendekatan limbah menjadi nilai," tandas Encik Norazlam.

Taufik menambahkan, inisiatif ini sejalan dengan strategi transisi energi Pertamina dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 serta penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). MoU ini juga menjadi landasan awal untuk pertukaran data dan penyusunan studi kelayakan yang nantinya akan berlanjut ke tahap penandatanganan Heads of Agreement (HoA).

"Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan menjadi contoh nyata bagaimana pengembangan bisnis dan kerja sama dapat berjalan seiring untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. PT KPI berkomitmen untuk memastikan implementasi MoU ini berjalan efektif, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan," pungkas Taufik.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #dorong #dekarbonisasi #gandeng #mitra #asal #malaysia #denmark #kembangkan #teknologi

KOMENTAR