Tertekan Kekhawatiran Belanja AI, Wall Street Ditutup Melemah
Ilustrasi Wall Street.()
07:20
18 Desember 2025

Tertekan Kekhawatiran Belanja AI, Wall Street Ditutup Melemah

- Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali tergelincir pada penutupan perdagangan Rabu (17/12/2025) waktu setempat.

Pelemahan terjadi akibat meningkatnya kecemasan investor terhadap perdagangan berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang membebani saham-saham teknologi.

Mengutip Reuters, Kamis (18/12/2025), indeks Dow Jones Industrial Average turun 183,16 poin atau 0,38 persen ke level 47.931,10.

Indeks S&P 500 terkoreksi lebih dalam, merosot 66,14 poin atau 0,97 persen ke posisi 6.734,40.

Sementara itu, Nasdaq Composite yang sarat saham teknologi anjlok 331,85 poin atau 1,44 persen ke level 22.779,61.

Tekanan datang dari sektor teknologi yang mencatatkan penurunan terbesar di antara 11 subsektor utama S&P 500, dengan pelemahan mencapai 1,9 persen.

Saham Oracle terperosok hampir 5 persen setelah laporan menyebutkan mitra pusat data terbesarnya, Blue Owl Capital, tidak akan mendukung kesepakatan senilai 10 miliar dollar AS untuk pembangunan fasilitas berikutnya.

Kendati demikian, saham Amazon.com naik 0,3 persen setelah perusahaan menyampaikan tengah menjajaki rencana investasi sekitar 10 miliar dollar AS di OpenAI, pengembang ChatGPT.

Kekhawatiran pasar semakin kuat seiring munculnya pandangan bahwa perusahaan teknologi harus menambah beban utang demi membiayai pengembangan AI dalam skala besar.

Sentimen ini membuat investor cenderung menahan diri dan mengurangi eksposur pada aset berisiko.

“Terlihat adanya kecemasan yang terus menguat terkait perdagangan AI. Pendorong utamanya adalah besarnya belanja modal dan sifat sirkular dari sebagian pengeluaran tersebut, dengan OpenAI berada di pusatnya,” ujar analis strategi investasi Baird Private Wealth Management, Ross Mayfield.

Menurutnya, menjelang tahun baru, pasar mulai mempertanyakan keberlanjutan belanja besar tersebut, serta seberapa besar imbal hasil yang benar-benar bisa dihasilkan.

Tekanan di sektor AI tecermin jelas pada saham-saham semikonduktor.

Nvidia, yang kerap menjadi barometer saham AI, turun 3,4 persen.

Produsen chip Broadcom bahkan merosot 5,5 persen.

Kondisi itu menyeret indeks saham semikonduktor secara luas turun 3,3 persen.

Di tengah pelemahan Wall Street, saham sektor energi justru bergerak berlawanan arah.

Kenaikan harga minyak dunia mendorong saham-saham energi menguat, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan blokade terhadap seluruh kapal tanker minyak yang dikenai sanksi dan keluar-masuk Venezuela.

Saham ConocoPhillips dan Occidental Petroleum masing-masing naik lebih dari 3 persen.

Sementara itu, sentimen pasar mendapat sedikit penopang dari pernyataan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Christopher Waller, yang dikenal berpandangan dovish.

Ia menilai bank sentral AS masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga, seiring tanda-tanda pasar tenaga kerja yang mulai melunak.

Pelaku pasar selanjutnya akan mencermati rilis data inflasi konsumen Amerika Serikat dari Departemen Perdagangan yang dijadwalkan pada Kamis waktu setempat.

Tag:  #tertekan #kekhawatiran #belanja #wall #street #ditutup #melemah

KOMENTAR