Kilang Terbesar RI Siap Beroperasi: RDMP Balikpapan Hasilkan Energi Rendah Karbon Standar EURO 5
- Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus merespons lonjakan kebutuhan energi nasional serta tuntutan untuk menghadirkan energi yang lebih ramah lingkungan. Sebagai bagian dari Pertamina, KPI menerapkan strategi pertumbuhan ganda untuk menjawab dinamika tersebut.
Berdasarkan proyeksi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), konsumsi energi di Indonesia diperkirakan meningkat rata-rata 4,7 persen per tahun hingga 2050. "Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan merupakan strategi perusahaan untuk memaksimalkan bisnis eksisting perusahaan dalam menghasilkan produk berbasis fosil. RDMP Balikpapan hadir sebagai salah satu upaya untuk menjawab tantangan meningkatnya kebutuhan energi di masa depan yang lebih ramah lingkungan," kata Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, Kamis (11/12).
RDMP Balikpapan merupakan proyek modernisasi dan ekspansi kilang yang dikelola PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), anak usaha KPI. Proyek ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 260.000 barel menjadi 360.000 barel per hari, menjadikannya kilang dengan kapasitas terbesar di Indonesia.
"RDMP Balikpapan menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat ketahanan energi nasional dan menjawab kebutuhan BBM yang kian meningkat. Bersama kilang Cilacap, KPI akan memiliki 2 kilang yang memiliki kapasitas di atas 300 ribu barel per hari. Kapasitas pengolahan yang cukup besar," ungkap Milla.
Selain menambah kapasitas, proyek ini juga meningkatkan kompleksitas kilang agar mampu menghasilkan BBM berstandar tinggi setara EURO 5 yang lebih ramah lingkungan. Hal tersebut selaras dengan pergeseran global menuju energi rendah karbon. Milla menegaskan bahwa RDMP Balikpapan dirancang adaptif terhadap kebutuhan energi masa depan.
"Selain meningkatkan kapasitas pengolahannya, proyek RDMP Balikpapan akan meningkatkan produksi BBM baik jenis gasoline maupun gasoil, elpiji serta avtur. Bahan bakar yang sangat diperlukan dalam kehidupan kita sehari-hari," ujarnya.
Untuk mencapai hasil optimal, RDMP Balikpapan dilengkapi teknologi-teknologi canggih, termasuk unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), yang menjadi salah satu fasilitas inti. Unit RFCC memproduksi BBM berkualitas EURO 5 sekaligus mengolah residu menjadi produk bernilai tambah seperti gasoline, propylene, dan LPG.
Milla juga menyebutkan bahwa proyek ini memiliki kontribusi besar bagi visi Indonesia Emas 2045. Dengan investasi mencapai USD 7,4 miliar atau sekitar Rp 126 triliun, RDMP Balikpapan bukan hanya memperkuat infrastruktur energi nasional, tetapi juga menggerakkan ekonomi dalam negeri.
Pada masa konstruksi, proyek ini menyerap hingga 24 ribu pekerja. Selain itu, RDMP Balikpapan membuka peluang ekonomi bagi pelaku UMKM, mulai dari sektor kuliner, transportasi, hingga akomodasi, serta memperkuat pengembangan teknologi dan kompetensi tenaga kerja di industri energi.
"Dengan target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 35 persen, RDMP Balikpapan juga mendorong pertumbuhan industri pendukung seperti manufaktur baja, logistik, konstruksi, dan jasa teknik," jelas Milla.
"Dengan semua pencapaian itu, RDMP Balikpapan diharapkan menjadi simbol kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan energi global sekaligus menjadi salah satu legasi KPI untuk negeri. Melalui RDMP Balikpapan, KPI menegaskan komitmennya dalam mewujudkan infrastruktur energi yang modern, efisien, dan berkelanjutan, sebuah fondasi penting menuju visi Indonesia Emas 2045," tutupnya.
Tag: #kilang #terbesar #siap #beroperasi #rdmp #balikpapan #hasilkan #energi #rendah #karbon #standar #euro