Didorong Live TikTok dan Tokopedia, Penjualan Online DEPO Melonjak 37,7 Persen
- PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (“DEPO”), peritel bahan bangunan dan perlengkapan rumah, melaporkan kinerja hingga Kuartal III 2025 dengan pertumbuhan penjualan yang tetap solid. Hal ini disertai dengan percepatan ekspansi gerai dan peningkatan kanal digital.
Sepanjang YTD Q3 2025, DEPO mencatat penjualan sebesar Rp 2,11 triliun atau naik 4,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh kenaikan volume transaksi sebesar 7,5 persen menjadi 1,63 juta transaksi.
"Pertumbuhan transaksi menunjukkan permintaan ritel bahan bangunan tetap stabil di tengah kondisi ekonomi yang lebih menantang, dan kami melihat potensi signifikan dari ekspansi gerai serta penguatan kanal digital," ujar Kambiyanto Kettin, Presiden Direktur DEPO dalam keterangan public expose, Selasa (9/12).
Ia menambahkan bahwa perusahaan terus menjaga ketersediaan produk, memperluas lini house brand, dan meningkatkan efisiensi operasional. Perusahaan kini mengoperasikan 17 gerai setelah membuka gerai terbaru di Pekanbaru pada 29 November 2025 dengan luas 2.200 m². Sepanjang 2025, target pembukaan satu gerai telah terpenuhi, sementara tiga gerai tambahan direncanakan beroperasi pada 2026.
"Ekspansi gerai tetap menjadi motor utama pertumbuhan kami. Pasar daerah masih memiliki potensi besar, dan DEPO akan hadir lebih dekat dengan konsumen melalui jaringan gerai yang lebih luas dan efisien," kata Henryanto Komala, Wakil Presiden Direktur DEPO menambahkan.
Penjualan online mencapai Rp 289,74 miliar, meningkat 37,7 persen YoY dan menyumbang 13,7 persen terhadap total penjualan. Lonjakan ini dipicu oleh aktivasi live commerce di TikTok dan Tokopedia, penjualan melalui WhatsApp, serta optimasi situs web perusahaan.
"Konsumen ritel bahan bangunan kini semakin digital. Fokus kami adalah membangun pengalaman omnichannel yang konsisten, mulai dari gerai fisik, e-commerce, hingga layanan chat commerce," jelas Amanda Grace Kettin, Direktur DEPO.
Hingga penutupan YTD Kuartal III 2025, DEPO menunjukkan kinerja yang tetap solid di tengah dinamika pasar. Perusahaan berhasil membukukan laba kotor Rp 417,03 miliar, meningkat 7,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan marjin kotor menjadi 19,8 persen menunjukkan bahwa kemampuan DEPO menjaga profitabilitas tetap kuat meskipun tekanan persaingan dan kondisi ekonomi masih terasa.
Namun, laba bersih tercatat sebesar Rp 50,42 miliar atau 2,4 persen dari penjualan, mengalami penurunan 11,2 persen. Penurunan ini lebih mencerminkan kondisi pasar yang ketat, bukan melemahnya fondasi bisnis.
Sepanjang tahun, marjin laba bersih diperkirakan tetap stabil, seiring upaya perusahaan memperkuat struktur profitnya melalui berbagai strategi, mulai dari pengembangan house brand, diversifikasi sumber pengadaan, peningkatan rebate dan dukungan penjualan, hingga pertumbuhan signifikan pendapatan lain-lain yang mencapai 39 persen YoY.
DEPO saat ini memasuki fase penguatan sistem operasional dan digitalisasi yang sangat penting untuk kesiapan ekspansi jangka panjang. Periode 2025-2026 dirancang sebagai masa konsolidasi fondasi operasional, yakni pembaruan sistem ERP dan POS yang akan diterapkan secara merata pada 2026, implementasi penuh SOP di seluruh gerai, optimalisasi manajemen persediaan, serta peningkatan kualitas SDM melalui program pelatihan yang menjangkau 2.949 karyawan per September 2025.
Bagi perusahaan ritel skala besar, penguatan struktur sistem dan kedisiplinan operasional merupakan kunci untuk memastikan bisnis dapat berkembang secara efisien dan berkelanjutan. DEPO menempatkan langkah-langkah ini sebagai pondasi untuk memaksimalkan peluang pertumbuhan di tahun-tahun mendatang.
Dari sisi keuangan, kondisi perusahaan tetap sehat. Total aset per September 2025 mencapai Rp 2,291 triliun, sementara ekuitas naik menjadi Rp 1,331 triliun, tumbuh 4,8 persen YoY. Untuk mendukung ekspansi dan peningkatan kapabilitas operasional, belanja modal tahun 2025 diproyeksikan sebesar Rp 118 miliar, yang dialokasikan terutama untuk pembukaan gerai dan penguatan infrastruktur operasional.
Tag: #didorong #live #tiktok #tokopedia #penjualan #online #depo #melonjak #persen