CEO BlackRock Sebut Bitcoin sebagai 'Aset Ketakutan'
CEO BlackRock, Larry Fink, menyebut Bitcoin sebagai ?aset ketakutan? dalam sebuah sesi diskusi di DealBook Summit The New York Times pada awal Desember 2025.()
14:16
7 Desember 2025

CEO BlackRock Sebut Bitcoin sebagai 'Aset Ketakutan'

- CEO BlackRock Larry Fink menyebut Bitcoin sebagai “aset ketakutan” dalam sesi diskusi di DealBook Summit The New York Times pada awal Desember 2025.

Pernyataan ini menandai perubahan besar pandangannya terhadap kripto. Dulu ia mengaitkan aset digital tersebut dengan aktivitas ilegal. Kini, BlackRock justru mengelola salah satu ETF Bitcoin spot terbesar di pasar.

Fink menyebut pergeseran itu sebagai contoh bagaimana pandangannya berkembang dari waktu ke waktu.

Ia mengakui bahwa dulu kripto identik dengan pencucian uang. Namun kini, BlackRock memiliki eksposur miliaran dollar AS dalam Bitcoin.

“Proses berpikir saya selalu berkembang,” ujar Fink, dikutip dari Cointelegraph, Minggu (7/12/2025).

Dalam acara tersebut, Fink tampil bersama CEO Coinbase Brian Armstrong. Meski kini lebih terbuka terhadap kripto, ia menegaskan bahwa Bitcoin tetap merupakan aset yang sangat volatil.

Menurut Fink, Bitcoin layak disebut “aset ketakutan”, terutama setelah harganya melemah saat muncul kabar potensi kesepakatan dagang AS–China serta kemungkinan berakhirnya perang di Ukraina.

“Jika Anda membeli Bitcoin untuk trading, ini aset yang sangat volatil. Anda harus benar-benar mahir dalam timing pasar, dan kebanyakan orang tidak demikian,” kata Fink.

Pandangan ini berbanding terbalik dengan komentarnya pada Oktober 2017, sebelum bull run besar Bitcoin, ketika ia menilai kripto sebagai bukti besarnya permintaan pencucian uang di dunia.

Sejak itu, BlackRock memperoleh persetujuan US Securities and Exchange Commission (SEC) untuk meluncurkan ETF Bitcoin spot pada Januari 2024. Produk tersebut, iShares Bitcoin Trust ETF (IBIT), sempat mencapai nilai puncak sekitar 70 miliar dollar AS.

Outflow IBIT Meningkat pada November

Cointelegraph melaporkan bahwa IBIT mengalami outflow lebih dari 2,3 miliar dollar AS sepanjang November.

Angka tersebut termasuk penarikan sekitar 463 juta dollar AS pada 14 November dan 523 juta dollar AS pada 18 November.

Meski demikian, Direktur Pengembangan Bisnis BlackRock Cristiano Castro menegaskan bahwa perusahaan tetap percaya diri terhadap ETF sebagai instrumen yang “likuid dan kuat”.

IBIT bersaing dengan ETF Bitcoin spot lain dari Grayscale, Bitwise, Fidelity, ARK 21Shares, Invesco Galaxy, dan VanEck.

Tag:  #blackrock #sebut #bitcoin #sebagai #aset #ketakutan

KOMENTAR