Harga Minyak Melemah di Tengah Ketidakpastian Damai Rusia-Ukraina
- Harga minyak mentah Brent dan WTI di pasar Asia turun Rabu 3 Desember 2025 akibat perundingan damai Rusia-Ukraina.
- Pertemuan Kremlin antara Putin dan utusan AS gagal menghasilkan kompromi damai meskipun ada upaya diplomatik.
- Stok minyak mentah AS turun signifikan per 28 November, namun pedagang menunggu data EIA resmi sebelum mengambil sikap.
Harga minyak dunia di pasar Asia dilaporkan turun, pada perdagangan Rabu 3 Desember 2025, di tengah perundingan damai antara Rusia dan Ukraina.
Mengutip dari Investing.com, harga minyak mentah Brent berjangka turun sebesar 0,3 persen menjadi 62,24 dolar AS per barel.
Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berjangka juga turun 0,3 persen menjadi dolar AS 58,44 per barel.
Tercatat kedua kontrak turun lebih dari 1 persen dibanding pada perdagangan Selasa (2/12).
Penurunan harga minyak itu terjadi di tengah tidak adanya titik temu antara Rusia dan Ukraina.
Sebagaimana dilaporkan pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dengan utusan AS Steve Witkoff, dan Jared Kushne yang berlangsung selama 5 jam di Kremlin, berakhir dengan tidak adanya kompromi kemungkinan damai dengan Ukraina.
Pada saat yang sama Ukraina terus menargetkan infrastruktur energi Rusia.
PerbesarBendera Rusia dan Ukraina bentuk hati (x.com)Hal itu pun disebut dapat meningkatkan risiko gangguan pada aliran minyak mentah dan bahan bakar Rusia.
Ancaman berkelanjutan terhadap pasokan ini membuat premi risiko geopolitik tetap ada untuk saat ini, meskipun retorika diplomatik yang mulai mencair memberikan petunjuk kemungkinan adanya detente.
"Moskow juga memperingatkan bahwa mereka mungkin akan mulai menyerang kapal-kapal negara pendukung Ukraina. Ancaman ini muncul menyusul serangan Ukraina baru-baru ini terhadap kapal-kapal Rusia," ujar analis ING dalam sebuah catatan.
"Hal ini meningkatkan ketegangan di tengah diskusi yang sedang berlangsung antara Rusia dan AS mengenai Ukraina," tambahnya.
Di sisi lain, data pasokan Amerika Serikat membuat situasi semakin kompleks.
Data dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan menunjukkan adanya penurunan sebesar 2,48 juta barel pada stok minyak mentah AS untuk minggu yang berakhir pada 28 November.
Penurunan ini lebih tajam dibandingkan minggu sebelumnya.
Penarikan stok yang besar ini umumnya dilihat sebagai sentimen yang positif bagi harga minyak mentah, sebab hal itu mengisyaratkan adanya kenaikan konsumsi dan pengetatan pasokan di pasar.
Meskipun demikian, para pedagang tetap bersikap hati-hati menjelang rilis data mingguan resmi dari U.S.
Energy Information Administration (EIA) yang mencakup perubahan pada stok bensin dan distilat.
Tag: #harga #minyak #melemah #tengah #ketidakpastian #damai #rusia #ukraina