Premanisme Jadi ''Musuh Utama'' Naiknya Biaya Investasi di Indonesia
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu agenda Business Forum di Jakarta pada Rabu (19/11/2025).(KOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY)
11:28
19 November 2025

Premanisme Jadi ''Musuh Utama'' Naiknya Biaya Investasi di Indonesia

Aksi premanisme masih menjadi salah satu penyebab utama membengkaknya biaya operasional dalam proyek investasi di Indonesia. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu menekankan, hal ini menjadi perhatian serius pemerintah agar investor tidak ragu menanamkan modal.

"Di negara kita ini juga ada satu isu yang cukup signifikan yang memberikan kontribusi yang sangat besar dalam dunia investasi adalah kegiatan premanisme," ujar Todotua dalam agenda Business Forum di Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Todotua menjelaskan, biaya tambahan akibat aksi premanisme dapat menyumbang 15 hingga 40 persen terhadap cost of investment dan cost of production proyek. Ia menekankan, penanganan masalah ini penting untuk menjaga kondusivitas investasi di Indonesia.

Ia mencontohkan kasus aksi meminta 'jatah' oleh organisasi masyarakat (ormas) di proyek PT Chandra Asri Alkali (CAA) di Cilegon, Jawa Barat, yang sempat viral. Pemerintah langsung menindak tegas para pelaku, dan menurut Todotua, aksi serupa turun drastis setelah itu.

“Sejak itu, turun drastis. Dan kami memonitor setiap minggu. Saya tiap minggu mendapat laporan. Hampir semua kapolda yang menangani investasi strategis di DKI, Jawa Barat, dan Cilegon kami pantau. Kami ingin melihat langsung karena dampaknya cukup besar,” ujar Todotua.

Todotua menekankan, negara harus hadir memberikan kepastian bagi investor sekaligus memastikan ruang bagi pelaku usaha lokal. Tujuan investasi, menurutnya, adalah membuka siklus ekonomi baru dan menciptakan lapangan kerja. Sepanjang 2024, realisasi investasi telah menghasilkan sekitar 2,5 juta tenaga kerja baru.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sanny Iskandar, menyebut aksi premanisme masih menjadi gangguan serius di kawasan industri manufaktur. Menurut Sanny, daerah-daerah rawan bisa dipetakan secara rinci, baik di Jawa maupun luar Jawa.

“Kalau bicara di kantong-kantong kegiatan industri manufaktur tentunya memang di daerah Tangerang, Banten, Bekasi, Karawang, sampai Jawa Tengah, Jawa Timur,” kata Sanny dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Rabu (30/7/2025).

Ia menambahkan, kawasan industri baru seperti Subang, Jawa Barat, mulai resah karena aksi preman. Gangguan serupa juga dirasakan pelaku usaha di Batam, Kepulauan Riau.

Tag:  #premanisme #jadi #musuh #utama #naiknya #biaya #investasi #indonesia

KOMENTAR