Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan pihaknya tidak mau peserta program magang nasional menjadi obyek eksploitasi pihak perusahaan.
Pernyataan ini Yassierli sampaikan saat menjelaskan terkait penambahan kuota magang nasional batch II yang kini ditambah menjadi 80.000.
Yassierli mengingatkan, pengawasan pelaksanaan program ini penting dilakukan agar kebijakan ini tidak disalahgunakan.
“Kita tidak ingin magang dijadikan sarana eksploitasi,” kata Yassierli dalam keterangan resminya, Senin (3/10/2025).
Yassierli menuturkan, Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan sistem monitoring dan evaluation (Monev) hingga kanal pengaduan.
Melalui platform itu, peserta magang nasional harus mengisi kegiatan mereka setiap hari.
“Setiap peserta wajib mengisi aktivitas harian di platform yang disiapkan, dan instansi maupun perusahaan wajib menyediakan mentor untuk membimbing mereka,” ujar Yassierli.
Ia menyebut, pada batch kedua ini, peserta tidak hanya akan magang di perusahaan.
Mereka jyga bisa mengikuti magang di instansi pemerintah seperti kementerian.lembaga dan unit kerja vertikal di daerah.
Kebijakan ini membuat lulusan perguruan tinggi bisa memiliki lebih banyak pilihan saat ingin mengikuti program magang nasional.
Adapun masa magang batch ke II ini akan berlangsung selama enam bulan.
Peserta bakal mendapatkan uang saku yang disetarakan dengan upah minimum kabupaten/kota, jaminan BPJS yang meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Lebih lanjut, Yassierli menyebut, penyelenggara magang batch II bisa mulai mendaftar pada nilai 24 Oktober hingga 6 November 2025.
Sementara, peserta magang bisa mulai mendaftar pada 6 hingga 12 November 2025.
Mereka kemudian akan diseleksi pada 13 hingga 20 November 2025. Hasilnya lalu diumumkan pada 21 November 2025.
Pemagangan lalu dibuka pada 24 November 2025.
“Antusiasme dari para lulusan sangat besar. Kami berharap kuota Batch II dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan di seluruh daerah,” ujar Yassierli.