BSI Perkuat Ekonomi Syariah Lewat Hilirisasi Emas, KUR, dan Program Sosial
– PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menegaskan komitmennya mendukung program hilirisasi dan monetisasi emas melalui layanan bullion. Total aset emas yang dikelola mencapai 1,7 ton.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menyebut layanan ini menjadi bagian dari strategi memperkuat peran ekonomi syariah di sektor riil.
“BSI berkomitmen mendukung program Asta Cita Pemerintah melalui berbagai inisiatif nyata yang berdampak langsung pada masyarakat,” ujar Anggoro dalam paparan kinerja kuartal III 2025 secara daring, Rabu (29/10/2025).
Selain bullion, BSI menyalurkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah senilai Rp 25 triliun. Program ini telah menjangkau 308.310 nasabah di seluruh Indonesia.
Bank syariah terbesar di Tanah Air itu juga berperan dalam pembiayaan rumah bersubsidi (KPR FLPP) untuk mendukung target 3 juta rumah. Hingga September 2025, realisasi KPR subsidi mencapai 22 ribu unit dengan outstanding Rp 3,3 triliun.
BSI juga aktif dalam program sosial dan pemberdayaan masyarakat, seperti Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Aceh, Program Makan Bergizi Gratis (MBG), pengembangan ekonomi hijau, serta penyaluran zakat dan dana sosial untuk kemaslahatan umat.
Sejak merger pada 2021 hingga September 2025, BSI telah menghimpun zakat perusahaan sebesar Rp 849 miliar. Dana ini disalurkan melalui lembaga filantropi BSI Maslahat untuk pemberdayaan umat lewat optimalisasi zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF).
Zakat yang disalurkan BSI Maslahat mencakup berbagai sektor. Sebanyak 226 ribu penerima di bidang sosial, 34 ribu di bidang dakwah, dan 13 ribu di bidang pendidikan. Bantuan di bidang kesehatan dan ekonomi juga terus meningkat setiap tahun.
Anggoro menegaskan seluruh inisiatif tersebut bertujuan memperkuat kontribusi ekonomi syariah dan menjaga keberlanjutan sosial bagi masyarakat luas.
Kinerja keuangan BSI juga tumbuh solid. Laba bersih hingga kuartal III 2025 mencapai Rp 5,57 triliun, naik 9,03 persen dibanding Rp 5,1 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Aset BSI per September 2025 mencapai Rp 417 triliun, tumbuh 12,37 persen (yoy). Dana pihak ketiga (DPK) naik 15,66 persen menjadi Rp 348 triliun. Dana murah (CASA) sebesar Rp 207 triliun berkontribusi 59,48 persen terhadap total DPK.
Tag: #perkuat #ekonomi #syariah #lewat #hilirisasi #emas #program #sosial