



Harga Emas dan Perak Cetak Rekor, Investor Ramai-ramai Cari Aset Aman
– Harga emas dunia melampaui 4.000 dollar AS per ounce untuk pertama kalinya pada Rabu (8/10/2025). Kenaikan ini memperpanjang reli rekor seiring meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, serta ekspektasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang mendorong investor beralih ke aset aman.
Dilansir dari Reuters, Kamis (9/10/2025), harga emas spot naik 1,9 persen menjadi 4.057,12 dollar AS per ounce pada pukul 13.01 waktu setempat. Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga menguat 1,9 persen menjadi 4.079,40 dollar AS.
Tidak hanya emas, harga perak turut melonjak 3,2 persen menjadi 49,35 dollar AS per ounce, setelah sempat mencapai rekor tertinggi di 49,57 dollar AS.
“Kekuatan emas mencerminkan kondisi makroekonomi dan geopolitik yang sangat positif bagi aset aman, ditambah kekhawatiran terhadap aset lindung nilai tradisional lainnya,” ujar Matthew Piggott, Direktur Emas dan Perak di Metals Focus.
Emas, yang dikenal sebagai penyimpan nilai saat terjadi ketidakstabilan, kini naik 52 persen sejak awal tahun.
Setelah mencatat kenaikan 27 persen sepanjang 2024, logam mulia ini menjadi salah satu aset dengan performa terbaik pada 2025, mengungguli pasar saham global, bitcoin, serta mengimbangi pelemahan dollar AS dan harga minyak mentah.
Harga emas dan perak sama-sama mencetak rekor baru setelah investor global beralih ke aset lindung nilai.
Perak juga naik 71 persen sepanjang tahun ini, ditopang oleh faktor yang sama serta kondisi pasar fisik yang semakin ketat.
“Pasar perak terus mengetat, dengan meningkatnya biaya sewa dan permintaan musiman dari India. Reli ini juga didukung oleh arus masuk besar ke produk ETP,” kata Suki Cooper, Kepala Riset Komoditas Global Standard Chartered Bank.
Reli logam mulia ini dipicu oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, ketidakpastian politik dan ekonomi global, pembelian besar oleh bank sentral, arus masuk dana ke ETF, serta pelemahan dollar AS.
“Dengan faktor-faktor ini yang masih bertahan hingga 2026, kami tidak melihat adanya pemicu yang dapat menahan kenaikan emas. Kami memperkirakan harga emas akan terus naik dan mencoba menembus 5.000 dollar AS per ounce,” tambah Piggott.
Krisis politik di berbagai belahan dunia juga memperkuat minat investor terhadap emas. Konflik di Timur Tengah dan perang di Ukraina mendorong permintaan terhadap logam mulia, sementara gejolak politik di Prancis dan Jepang menambah arus ke aset aman ini.
Data World Gold Council mencatat, aliran dana ke ETF emas global telah mencapai 64 miliar dollar AS sejak awal tahun, dengan rekor 17,3 miliar dollar AS pada September 2025.
Selain emas dan perak, platinum naik 2,8 persen menjadi 1.660,78 dollar AS per ounce, sementara palladium melonjak 7,2 persen ke 1.434,25 dollar AS—tertinggi sejak Juni 2023.
Bank HSBC pada Rabu (8/10/2025) juga menaikkan proyeksi harga rata-rata perak menjadi 38,56 dollar AS per ounce untuk 2025 dan 44,50 dollar AS untuk 2026, seiring ekspektasi harga emas yang tinggi dan permintaan investor yang meningkat.
Sementara itu, indeks kekuatan relatif (RSI) emas kini berada di angka 88, menandakan kondisi overbought atau jenuh beli.
Kenaikan harga emas ini juga terjadi di tengah shutdown pemerintah AS yang memasuki hari kedelapan, sehingga menunda rilis data ekonomi penting.
Pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya dan kembali melakukan hal serupa pada Desember.
Tag: #harga #emas #perak #cetak #rekor #investor #ramai #ramai #cari #aset #aman