Hari Pelaut Sedunia 2025, Kemenhub Kampanyekan Budaya Kerja Bebas Pelecehan di Kapal
Ilustrasi kapal laut. (KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN)
17:16
25 Juni 2025

Hari Pelaut Sedunia 2025, Kemenhub Kampanyekan Budaya Kerja Bebas Pelecehan di Kapal

- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengkampanyekan bebas pelecehan dalam dunia kerja pelaut dalam rangka Hari Pelaut Sedunia 2025 yang jatuh pada Rabu (25/6/2025) hari ini.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Muhammad Masyhud mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memperkuat pengawasan dan mempercepat reformasi tata kelola kepelautan.

Tujuannya agar setiap kapal menjadi tempat kerja yang adil, setara, dan manusiawi bagi pelaut.

"Pelaut bukan sekadar profesi, namun merupakan simbol ketangguhan bangsa. Selamat Hari Pelaut Sedunia 2025, Kapalku Bebas dari Pelecehan," ujar Masyhud dilansir dari unggahan akun Instagram resmi Ditjen Perhubungan Laut, @djplkemenhub151 pada Rabu.

"Mari kita jaga budaya saling menghormati untuk masa depan maritim yang lebih aman dan beradab," katanya.

Untuk diketahui, Hari Pelaut Sedunia pertama kali diperkenalkan di Amendemen Manila pada Juni 2010 yang mengadopsi revisi besar terhadap Konvensi STCW.

Dilansir dari laman resmi Kemenhub, Konvensi STCW adalah konvensi internasional tentang standar latihan, sertifikasi, dan dinas jaga untuk pelaut yang menetapkan kualifikasi standar untuk kapten, perwira, dan petugas penjaga di atas kapal niaga yang berlayar.

STCW dilahirkan pada 1978 dari konferensi Organisasi Maritim Internasional (IMO) di London dan mulai diterapkan pada tahun 1984.

Konvensi ini mengalami perubahan besar pada tahun 1995.

Tanggal 25 Juni yang dipilih sebagai Hari Pelaut Sedunia merupakan hari di mana amendemen tersebut secara resmi diadopsi.

Hari Pelaut Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2011 saat IMO mengampanyekan dan menggalang dukungan dari seluruh masyarakat dunia untuk mengucapkan terima kasih kepada para pelaut.

Tag:  #hari #pelaut #sedunia #2025 #kemenhub #kampanyekan #budaya #kerja #bebas #pelecehan #kapal

KOMENTAR