Legislator Ingatkan PLN Tak Lupa Layani Listrik untuk Masyarakat di Desa Terpencil
Petugas mengecek meteran listrik di Rusun Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa (10/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
10:44
25 Juni 2025

Legislator Ingatkan PLN Tak Lupa Layani Listrik untuk Masyarakat di Desa Terpencil

Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, meminta PT PLN (Persero) untuk terus meningkatkan pemerataan layanan kelistrikan di seluruh Indonesia, termasuk hingga ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Menurutnya, transformasi dan pencapaian positif PLN dalam beberapa tahun terakhir harus mampu dirasakan merata oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.

"PLN perlu memastikan peningkatan layanan listrik juga dirasakan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia," ujar Sugeng seperti dikutip, Rabu (25/6/2025).

Sugeng menilai PLN bisa menjaga kualitas layanan sepanjang tahun 2024. Hal ini tercermin, dalam periode tersebut, tidak terjadi kecelakaan fatal yang berkaitan dengan kelistrikan dan secara umum pelayanan berjalan lancar dan stabil.

Petugas mengecek meteran listrik di Rusun Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa (10/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]Petugas mengecek meteran listrik di Rusun Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa (10/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Sepanjang 2024 kualitas layanan listrik relatif stabil, tidak ada kecelakaan fatal, dan semua berjalan lancar. Bahkan, setoran PLN ke negara ikut meningkat," kata dia.

Salah satu indikator kinerja layanan PLN yang menunjukkan perbaikan signifikan adalah keberhasilan perusahaan dalam menekan angka gangguan listrik.

PLN mencatat penurunan System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) sebesar 24,32 persen menjadi 3,23 kali per pelanggan. Sementara itu, System Average Interruption Duration Index (SAIDI) juga berhasil ditekan hingga 5,29 persen atau berkurang sekitar 17,89 menit dibanding tahun sebelumnya.

Dari sisi kontribusi fiskal, PLN mencatatkan kinerja yang membanggakan dengan menyetorkan lebih dari Rp 65 triliun kepada negara pada 2024. Jumlah tersebut meningkat 18 persen dibanding tahun 2023.

Setoran tersebut mencakup dividen sebesar Rp 3,35 triliun, serta berbagai komponen pajak dan retribusi lainnya, seperti PPN, PPh, bea materai, pajak daerah, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Hal itu menunjukkan peran PLN sebagai BUMN strategis yang menopang perekonomian nasional. Kenaikan setoran juga menandakan transformasi bisnis PLN sejak 2020 berjalan dengan baik," imbuh Sugeng.

Tidak hanya dari sisi layanan dan kontribusi ke negara, kinerja keuangan PLN juga mencetak rekor positif. Sepanjang 2024, pendapatan PLN mencapai Rp 545 triliun, atau tumbuh 12 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sugeng menyebut keberhasilan ini sebagai buah dari berbagai langkah strategis yang dijalankan perusahaan, mulai dari efisiensi operasional, digitalisasi, hingga pembenahan tata kelola keuangan.

?PLN berhasil menjaga profitabilitas meski menghadapi tantangan global, seperti fluktuasi harga energi dan transisi ke energi bersih. Ini hasil dari efisiensi operasional, digitalisasi, serta pembenahan tata kelola keuangan," imbuh dia.

Untuk diketahui, sepanjang 2024, PLN membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 306,22 terawatt hour (TWh) atau tumbuh 6,17 persen dibandingkan dengan realisasi 2023. Capaian ini juga setara 102,08 persen dari target yang ditetapkan Pemerintah sebesar 299,99 TWh.

Penjualan tenaga listrik ini menjadi penopang utama pendapatan perseroan yang mencapai Rp 353,17 triliun, meningkat dari Rp 333,19 triliun pada tahun sebelumnya. Pada 2024, penjualan listrik didominasi oleh sektor rumah tangga sebesar 43 persen, disusul sektor industri 30 persen, sektor bisnis 19 persen, dan sektor lainnya 8 perse.

Peningkatan penjualan tenaga listrik ini juga didukung oleh upaya penambahan aset serta konsolidasi seluruh proses bisnis PLN hingga menjadi perusahaan yang modern, inovatif dan siap beradaptasi dengan perubahan iklim bisnis global. Berkat upaya tersebut, jumlah pelanggan tumbuh 5,88 persen dari periode sebelumnya atau sebesar 3,72 juta pelanggan.

Sementara itu, dari sisi pelanggan rumah tangga, PLN terus memperluas jangkauan layanan melalui program listrik desa (Lisdes). Sesuai arahan Pemerintah, pembangunan infrastruktur kelistrikan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) terus dikebut.

Upaya ini berhasil mengerek rasio elektrifikasi nasional menjadi 99,83 persen. Penambahan tersebut juga berimbas pada peningkatan penjualan listrik pelanggan rumah tangga sebesar 130,43 TWh, naik 6,62 persen.

Di sektor industri, selaras dengan target Pemerintah, PLN juga turut berkontribusi menyukseskan program hilirisasi nasional. Hal ini tercermin melalui penjualan tenaga listrik yang meningkat sebesar 92,28 TWh atau tumbuh 4,17 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Program hilirisasi ini mendorong tumbuhnya industri pengolahan dan manufaktur, termasuk smelter dan industri berbasis mineral strategis yang berdampak langsung pada peningkatan konsumsi listrik.

Editor: Achmad Fauzi

Tag:  #legislator #ingatkan #lupa #layani #listrik #untuk #masyarakat #desa #terpencil

KOMENTAR