Wamentan Sudaryono Jadi Komut PIHC, Akademisi: Pupuk Tak Lagi Langka
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono saat ditemui di Istana Negara, Jakarta. (Suara.com/Novian)
15:23
23 Juni 2025

Wamentan Sudaryono Jadi Komut PIHC, Akademisi: Pupuk Tak Lagi Langka

Penunjukan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono sebagai Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) menuai respons positif dari kalangan akademisi.

Dosen Kebijakan Publik Universitas Nasional, Hilmi Rahman, menyebut langkah ini berpotensi membawa angin segar bagi sektor pertanian nasional, khususnya bagi para petani.

Ia menilai penunjukan itu sangat tepat dan strategis. Hal ini mengingat berbagai pengalaman di sektor pertanian, Wamentan Sudaryono diyakini dapat memahami kebijakan pengelolaan pupuk agar tepat sasaran.

"Penugasan Sudaryono sebagai Komut Pupuk Indonesia sangat tepat dan harus kita dukung. Karena beliau ini orang kerja. Dengan latar belakangnya di Kementerian Pertanian, dia punya pemahaman kuat soal kebutuhan dan problem riil petani. Saya yakin, kalau dikelola dengan baik, petani bisa benar-benar ‘happy’,” ujar Hilmi kepada wartawan, Jumat (20/6/2025).

Menurut Hilmi, integrasi antara kebijakan pertanian dan tata kelola distribusi pupuk sangat dibutuhkan. Selama ini, distribusi pupuk bersubsidi kerap menghadapi masalah klasik seperti kelangkaan, ketidaktepatan sasaran, hingga keterlambatan pengiriman di musim tanam.

Dengan posisi barunya tersebut, Hilmi berharap Sudaryono mampu mengintegrasikan dua fungsi penting, yakni penguatan kebijakan pangan dan penguatan sistem ketersediaan serta distribusi pupuk.

“Dengan menempatkan beliau di PT Pupuk Indonesia, diharapkan tidak ada lagi kelangkaan pupuk. Karena beliau bisa menjalankan dua fungsi pengendalian, yakni kebijakan dan distribusi,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran PT Pupuk Indonesia sebagai perusahaan milik negara dalam mendukung misi strategis pemerintah, terutama dalam hal ketahanan dan ketersediaan pangan nasional.

“PT Pupuk Indonesia punya dimensi kepublikan yang tinggi. Karena ini BUMN, maka harus berkontribusi nyata pada ketersediaan pangan, yang merupakan bagian dari cita-cita utama presiden dan Asta Cita. Penempatan Wamentan Sudaryono bukan semata karena jabatan, melainkan karena fungsi strategisnya dalam mendekatkan arah kebijakan dan basis produksi pertanian,” jelasnya.

Selain itu, Hilmi juga menyoroti rekam jejak Sudaryono saat menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Bulog, di mana ia dinilai berhasil mendorong langkah-langkah kebijakan yang konstruktif.

“Saya melihat beliau sangat kontributif, baik di Kementerian Pertanian maupun saat di Bulog. Saya berharap kesuksesan di Bulog bisa dilanjutkan di PT Pupuk Indonesia,” pungkas Hilmi.

PT Pupuk Indonesia (Persero) memegang peranan krusial dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Sebagai produsen pupuk terbesar di Indonesia, perusahaan ini bertanggung jawab untuk menyediakan pupuk berkualitas bagi petani di seluruh pelosok negeri.

Dengan jaringan produksi dan distribusi yang luas, Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan pupuk tepat waktu, tepat jenis, dan tepat dosis sesuai kebutuhan tanaman.

Lebih dari sekadar produsen, Pupuk Indonesia terus berinovasi mengembangkan produk dan layanan yang berkelanjutan.

Fokus pada pupuk organik dan bio-stimulan menjadi prioritas, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung pertanian yang ramah lingkungan.

Inovasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Distribusi pupuk bersubsidi menjadi salah satu tugas utama Pupuk Indonesia.

Perusahaan bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai pihak terkait untuk memastikan pupuk bersubsidi sampai ke tangan petani yang berhak.

Sistem distribusi yang terus diperbaiki dan diawasi secara ketat diharapkan dapat meminimalisir penyelewengan dan memastikan ketersediaan pupuk di tingkat petani.

Selain itu, Pupuk Indonesia aktif memberikan edukasi dan pendampingan kepada petani mengenai praktik pertanian yang baik dan penggunaan pupuk yang efektif.

Melalui program-program penyuluhan dan pelatihan, perusahaan berupaya meningkatkan pengetahuan petani dan mendorong peningkatan produktivitas pertanian.

Dengan komitmen yang kuat terhadap inovasi, efisiensi, dan keberlanjutan, Pupuk Indonesia terus berupaya untuk menjadi mitra terpercaya bagi petani dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Tantangan ke depan adalah bagaimana perusahaan dapat terus beradaptasi dengan perubahan iklim, tuntutan pasar, dan kebutuhan petani yang semakin kompleks, serta memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri pupuk di Indonesia dan di kawasan regional.

Editor: Iwan Supriyatna

Tag:  #wamentan #sudaryono #jadi #komut #pihc #akademisi #pupuk #lagi #langka

KOMENTAR