Pendiri Telegram Akan Wariskan Harta Rp227 Triliun ke Lebih dari 100 Anak
Ilustrasi Pavel Durov.(ArsTechnica)
11:56
21 Juni 2025

Pendiri Telegram Akan Wariskan Harta Rp227 Triliun ke Lebih dari 100 Anak

Pendiri aplikasi pesan instan Telegram, Pavel Durov, mengatakan akan mewariskan seluruh kekayaannya kepada lebih dari 100 anak yang dilahirkan dari hasil donasi spermanya.

Dalam wawancara dengan majalah politik Prancis Le Point, miliarder Rusia itu mengatakan dirinya adalah "ayah resmi" dari enam anak yang berasal dari tiga pasangan berbeda.

Namun, klinik tempat ia menyumbangkan sperma 15 tahun lalu memberi tahu bahwa hingga kini sudah lebih dari 100 anak lahir dari donasinya di 12 negara.

“Mereka semua adalah anak-anak saya dan akan memiliki hak yang sama! Saya tidak ingin mereka saling mencabik setelah kematian saya,” ujar Durov dalam wawancara tersebut, dilansir BBC, Sabtu (21/6/2025).

Pria berusia 40 tahun itu menambahkan, anak-anaknya tidak akan bisa langsung mengakses harta warisannya yang diperkirakan mencapai 13,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp227 triliun (1 dollar AS = Rp16.411,60).

Ia menyebut akses terhadap kekayaan itu akan ditunda selama 30 tahun.

“Saya ingin mereka hidup seperti orang normal, membangun diri mereka sendiri, belajar percaya diri, mampu berkarya, tidak bergantung pada rekening bank,” katanya.

Durov mengaku sudah membuat surat wasiat, dengan alasan pekerjaan yang dijalaninya penuh risiko.

“Membela kebebasan membuat Anda mendapatkan banyak musuh, termasuk di dalam negara yang kuat,” ujarnya.

Telegram, aplikasi pesan terenkripsi yang ia dirikan, kini memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia.

Aplikasi ini dikenal luas karena perlindungan terhadap privasi dan ketatnya enkripsi pesan, namun juga menuai kritik karena lemahnya moderasi konten.

Tanggapi Tuduhan Kriminal

Dalam wawancara yang sama, Durov juga menanggapi proses hukum yang ia hadapi di Prancis.

Tahun lalu, ia sempat ditangkap di bandara negara tersebut setelah dituduh gagal mengendalikan konten bermasalah di Telegram, mulai dari perdagangan narkoba hingga konten kekerasan seksual terhadap anak.

Ia membantah keras tuduhan tersebut dan mengatakan telah bekerja sama dengan aparat penegak hukum.

“Tuduhan itu benar-benar tidak masuk akal,” tegas Durov.

“Hanya karena penjahat menggunakan layanan pesan kami di antara banyak layanan lainnya, bukan berarti mereka yang menjalankannya adalah penjahat,” sambungnya.

Telegram sebelumnya juga menolak tuduhan bahwa moderasi mereka tidak memadai.

 

Latar Belakang Durov

Durov kini tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab. Ia memiliki kewarganegaraan ganda, yakni Rusia dan Uni Eropa melalui Prancis.

Sebelum mendirikan Telegram pada 2013, ia mendirikan VKontakte, jejaring sosial terbesar di Rusia.

Namun, pada 2014, ia menyatakan telah dipaksa keluar dari perusahaan itu setelah menolak permintaan pemerintah Rusia untuk menyensor konten tertentu yang diunggah oleh pengguna.

Telegram tetap populer di Rusia dan di banyak negara lain.

Namun, aplikasi ini juga dikritik karena dianggap memberikan ruang bagi penyebaran konten ekstrem, termasuk teori konspirasi, propaganda neo-Nazi, serta konten pedofilia dan terorisme.

Di Inggris, Telegram menjadi sorotan karena digunakan untuk mengorganisasi kekacauan oleh kelompok sayap kanan.

Meskipun Telegram menghapus sejumlah grup, sistem moderasi kontennya dinilai masih lebih lemah dibandingkan platform lain seperti WhatsApp atau Facebook Messenger.

Tag:  #pendiri #telegram #akan #wariskan #harta #rp227 #triliun #lebih #dari #anak

KOMENTAR