Pabrik Panel Surya TMAI Diresmikan, Serap 60 Persen Pekerja Lokal
Ilustrasi panel surya.(Kompas.com/Aisyah Sekar Ayu Maharani)
17:56
19 Juni 2025

Pabrik Panel Surya TMAI Diresmikan, Serap 60 Persen Pekerja Lokal

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan pabrik panel surya terintegrasi pertama dan terbesar di Indonesia, PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI), Kamis (19/6/2025).

Pabrik panel surya TMAI ini berlokasi di Kawasan Industri Kendal, Kendal, Jawa Tengah,

Pabrik Sel dan Modul Surya Terintegrasi ini merupakan kolaborasi antara Trina Solar Co Ltd, PT Daya Sukses Makmur Selaras (anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, yang merupakan bagian dari Sinar Mas Group), dan PT PLN Indonesia Power Renewable. 

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Menperin Agus Gumiwang saat menghadiri pembukaan pabrik panel surya PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI) di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kamis (19/6/2025).Dok. Pemprov Jateng Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Menperin Agus Gumiwang saat menghadiri pembukaan pabrik panel surya PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI) di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kamis (19/6/2025).Agus menyampaikan, pabrik ini siap memproduksi hingga 1,4 juta panel surya per tahun untuk mendukung transisi energi nasional.

Ia bilang, industri panel surya penting sebagai katalis terciptanya ekosistem energi surya nasional yang mandiri.

Dengan kapasitas produksi mencapai 1 GW per tahun, ketergantungan pada impor modul dan sel surya akan mulai berkurang.

“Dengan kapasitas tersebut, maka dalam hitungan kami TMAI akan memproduksi sekitar 1,4 juta lembar panel surya per tahun,” ujar Agus dalam sambutannya saat peresmian dilansir dari pemberitaan Kompas.com. 



Direktur TMAI, Ooi Kok Tiong, mengungkapkan, kehadiran pabrik ini turut mempercepat hilirisasi industri energi, dengan pengembangan rantai pasok baik secara horizontal (industri pendukung) maupun vertikal (produksi wafer, ingot, dan smelter polisilikon).

“Pabrik ini berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sekitar 8 persen per tahun, dengan potensi menghasilkan Rp 3,7 triliun selama masa investasi dan Rp 1 triliun per tahun saat operasional,” ucap Ooi.

Ilustrasi panel surya, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).SHUTTERSTOCK/DIYANA DIMITROVA Ilustrasi panel surya, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

“Kami berharap kehadiran TMAI dapat mempercepat terwujudnya energi bersih serta mengurangi ketergantungan pada komponen impor,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama TMAI, Lokita Prasetya, menjelaskan bahwa nilai investasi pabrik ini mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun dan menyerap sekitar 640 tenaga kerja.

Pabrik tersebut juga menyediakan pelatihan teknologi produksi sel dan modul surya.

"Pabrik ini telah siap beroperasi dengan teknologi i-TOPCon Advanced generasi terbaru yang mampu menghasilkan panel hingga 720 Wp dengan efisiensi 23,2 persen,” katanya.

Dikutip dari Antara, dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2025-2034, kata dia, pemerintah menargetkan pemenuhan pasokan dari sumber energi terbarukan mencapai 52,8 gigawatt (GW).

Dari jumlah tersebut, kata dia lagi, 17,1 GW di antaranya ditargetkan akan bisa dipasok dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada 2034 mendatang.

"Pada 2025 hingga 2029 diharapkan produksi yang dihasilkan per tahun sekitar 0,8 GW dan akan meningkat menjadi 1,9 GW per tahun hingga 2034," kata Menteri Agus.

Tag:  #pabrik #panel #surya #tmai #diresmikan #serap #persen #pekerja #lokal

KOMENTAR