



Realisasi Belanja Negara Baru 28,1 Persen Per Mei 2025
- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja negara baru mencapai 28,1 persen dari target APBN 2025 atau sebesar Rp 1.016,3 triliun.
Meski meningkat dibandingkan realisasi April 2025 yang baru Rp 806,2 triliun, namun realisasi belanja negara periode ini turun tipis dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 1.145,3 triliun.
"Di sisi belanja, kita lihat ini sudah akhir bulan Mei, berarti sudah hampir mendekati 50 persen dari APBN karena sudah mendekati Juni pertengahan tahun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Juni 2025, Selasa (17/6/2025).
Sri Mulyani merincikan, realisasi tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat yang sebesar Rp 694,2 triliun atau 25,7 persen dari pagu APBN 2025 yang sebesar Rp 2.701,4 triliun.
Belanja pemerintah pusat pada akhir Mei lalu turun 15,78 persen secara tahunan dari Mei 2025 yang sebesar Rp 824,3 triliun.
Penurunan belanja pemerintah pusat diakibatkan oleh penurunan belanja kementerian dan lembaga (K/L) sebesar 16,21 persen secara tahunan menjadi Rp 325,7 triliun (28,1 persen dari target).
Tidak hanya itu, belanja non-K/L yang berupa pembayaran uang pensiun ASN hingga subsidi juga mengalami penurunan 15,40 persen dibanding akhir Mei 2024 yang sebesar Rp 435,6 triliun menjadi Rp 368,5 triliun (23,9 persen).
Untuk diketahui, belanja K/L berupa belanja pegawai K/L seperti gaji dan tunjangan, tunjangan kinerja, hingga lembur, maupun belanja untuk bantuan sosial (bansos).
Sedangkan belanja non-K/L disalurkan untuk uang pensiunan ASN hingga subsidi.
Sementara itu, belanja untuk transfer ke daerah (TKD) telah terealisasi sebesar Rp 322 triliun atau 35 persen dari target APBN 2025.
Realisasi ini meningkat tipis 0,31 persen dari Mei tahun lalu yang sebesar Rp 321 triliun.
"Jadi kalau kita lihat, posisi yang paling banyak adalah justru transfer (TKD) dari sisi prosentase total pemerintah," tuturnya.