Sri Mulyani: Perang Iran-Israel dan Perang Dagang, Kombinasi yang Harus Diwaspadai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mewaspadai ketidakpastian global yang semakin tinggi akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang belum selesai, ditambah lagi dengan kembali memanasnya perang Iran-Israel beberapa hari terakhir.

Pasalnya, kedua gejolak geopolitik tersebut bakal memberikan dampak yang luas ke perekonomian global. Demikian juga dengan perekonomian nasional yang bakal terkena imbasnya.

"Itu kombinasi yang harus kita waspadai. karena tidak baik, perlemahan ekonomi global membuat dampak yang buruk, kenaikan inflasi dan kemudian menimbulkan kenaikan yield, apakah karena adanya geopolitik atau karena adanya fiscal policy. Kedua hal ini menyebabkan dampak kepada seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ini akan juga menggerakkan nilai tukar dan juga suku bunga global," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Juni 2025, Selasa (17/6/2025).

AFP/ATTA KENARE Kepulan asap membubung tinggi ke angkasa setelah kilang minyak di selatan Ibu Kota Teheran, Iran, terbakar dalam serangan Israel pada Minggu, 15 Juni 2025. Perang Israel-Iran telah memasuki hari ketiga sejak pecah pada Jumat (13/6/2025).

Bendahara Negara menjelaskan, meski perang Iran-Israel tidak memberikan dampak langsung ke perekonomian Indonesia, namun konflik geopolitik ini menyebabkan harga minyak dunia menjadi naik lebih dari 8 hingga 9 persen dari semula di kisaran 70 dollar AS per barrel.

"Ini adalah sesuatu yang memunculkan selalu adanya suatu event atau kejadian yang bisa langsung mempengaruhi secara sangat signifikan terhadap kondisi ekonomian. Baik melalui harga komunitas, maupun dari sisi nilai tukar, sumbungan, dan capital flow. Inilah yang sedang akan terus kita hadapi, menghadapi geopolitik yang makin meruncing," ucapnya.

Di sisi lain, kebijakan tarif perdagangan AS yang menimbulkan perang dagang antara AS dan China saat ini masih belum menemui titik akhir kesepakatan.

Meskipun saat ini tensi antar kedua negara tersebut sudah sedikit mereda karena keduanya berinisiatif melakukan negosiasi, namun tetap memberikan ketidakpastian karena negosiasi belum juga mencapai persetujuan.

Dok. Sekretariat Presiden Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat memberikan keterangan pers pengumuman paket stimulus ekonomi untuk masyarakat di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/6/2025).

"Ini yang menimbulkan ketidakpastian karena deadline 90 hari yaitu pada bulan Juli nanti sudah makin mendekat," kata dia.

Selain itu, ada juga kebijakan fiskal AS, yang disebut big and beautiful, yang perlu diwaspadai yang diperkirakan akan menambah defisit APBN dari AS secara signifikan yakni lebih dari 10 triliun dollar AS dalam 10 tahun terakhir.

Menurutnya, kebijakan ini menyebabkan sentimen terhadap kebijakan fiskal dari negara-negara maju terutama AS menjadi relatif negatif. Hal ini akan memengaruhi imbal hasil (yield) suku bunga AS.

Kombinasi dari faktor-faktor tersebut menyebabkan ketidakpastian perdagangan global, ketidakpastian harga dan pasokan komoditas, hingga rantai pasok global. Alhasil, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan cenderung melemah pada tahun ini dan inflasi yang meningkat.

"Ini semuanya menghasilkan dua risiko yang immediate. Risiko pertama adalah ketidakpastian harga yang cenderung naik. Namun di sisi lain, dari sisi perekonomian global akan cenderung melemah," tuturnya.

Tag:  #mulyani #perang #iran #israel #perang #dagang #kombinasi #yang #harus #diwaspadai