Kenaikan Tarif PPN Barang Mewah Belum Dongkrak Penerimaan Negara
Ilustrasi pajak. (Dok. Shutterstock/ Juicy FOTO)
10:16
16 Juni 2025

Kenaikan Tarif PPN Barang Mewah Belum Dongkrak Penerimaan Negara

– Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penerimaan neto dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga April 2025 sebesar Rp 175,7 triliun.

Angka itu turun 19,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini terjadi meski pemerintah sudah menaikkan tarif PPN menjadi 12 persen untuk barang mewah.

DJP menyebut dampak kebijakan kenaikan tarif PPN tersebut masih dihitung lebih lanjut. Belum terlihat kontribusi signifikan terhadap total penerimaan pajak konsumsi.

Pengamat Pajak dari Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar menilai kenaikan tarif PPN 12 persen untuk barang mewah tidak cukup kuat untuk mendongkrak penerimaan.

"Hitungan kita hanya Rp 1,7 triliun, sedangkan pemerintah sekitar Rp 3 triliun," kata Fajry kepada Kontan.co.id, Minggu (15/6/2025).

Menurut dia, pelemahan daya beli memang berpengaruh, tapi bukan penyebab utama kontraksi penerimaan. Peningkatan restitusi PPN menjadi faktor paling menentukan.

“Sama seperti tahun lalu, peningkatan restitusi PPN secara signifikan di awal tahun berdampak pada kontraksi penerimaan PPN neto secara signifikan,” ujarnya.

Restitusi PPN meningkat ketika pajak masukan melebihi pajak keluaran. Situasi ini sering muncul saat pelaku usaha membeli bahan baku dalam jumlah besar sebelum proses produksi. Pola ini dikenal sebagai front loading.

Kondisi ini biasanya muncul saat pelaku usaha bersiap menghadapi ketidakpastian global, termasuk setelah Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Kenaikan indeks manufaktur Indonesia sejak akhir tahun lalu mendukung tren tersebut.

Fajry juga menyoroti strategi pengelolaan kas negara jelang akhir 2024. Belanja negara melonjak akibat pelaksanaan Pemilu dan Pilkada. Hal itu membuat pemerintah menahan pencairan restitusi hingga awal tahun ini.

"Pertumbuhan restitusi secara YoY seharusnya sudah membaik, dan penerimaan PPN dan PPnBM secara neto membaik dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," ujar dia.

 

Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Setoran Pajak Barang Mewah Tak Signifikan Dorong Penerimaan, Ada Apa?

Tag:  #kenaikan #tarif #barang #mewah #belum #dongkrak #penerimaan #negara

KOMENTAR