Harga Emas Dunia Naik Usai Data Inflasi AS Lebih Rendah dari Perkiraan
Harga emas menguat.(DOK. Shutterstock.)
08:44
12 Juni 2025

Harga Emas Dunia Naik Usai Data Inflasi AS Lebih Rendah dari Perkiraan

- Harga emas dunia naik pada akhir perdagangan Rabu (11/6/2025) waktu setempat atau Kamis (12/6/2025) pagi WIB, seiring dengan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan.

Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,1 persen ke level 3.324,72 dollar AS per ons, setelah pada awal sesi naik 1 persen.

Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange bertahan di level 3.343,7 dollar AS per ons.

Indeks Harga Konsumen (IHK) AS di Mei 2025 mengalami inflasi 0,1 persen, setelah pada bulan sebelumnya naik 0,2 persen.

Ini menjadikan tingkat inflasi tahunan sebesar 2,4 persen.

Laju inflasi itu lebih rendah dari perkiraan ekonom yang disurvei oleh Reuters bahwa akan terjadi inflasi 0,2 persen, dan tingkat inflasi tahunan sebesar 2,5 persen.

Inflasi yang landai itu memperkuat ekspektasi pasar bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), akan mulai memangkas suku bunga pada September 2025 mendatang.

"Laju inflasi inti yang lebih rendah telah mendorong seluruh logam mulia naik karena imbal hasil dan dollar AS jatuh. Harapannya adalah bahwa hal itu akan membawa penurunan suku bunga The Fed lebih cepat," kata Tai Wong, pedagang logam independen.

Adapun pasar saat ini memperkirakan peluang 68 persen untuk The Fed menurunkan suku bunganya pada September 2025, menurut CME FedWatch.

Sementara dari sisi negosiasi perdagangan, Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan dengan China telah dilakukan.

Beijing akan memasok magnet dan mineral tanah jarang, sementara Washington akan mengizinkan mahasiswa China di perguruan tinggi dan universitasnya.

Sinyal positif negosiasi dagang antara AS dan China itu meredakan ketegangan perdagangan dan meningkatkan ekonomi global.

Kondisi ini mengurangi daya tarik emas, yang merupakan aset lindung nilai atau safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Sedangkan di Timur Tengah, ketegangan masih berlanjut.

AS tengah mempersiapkan evakuasi sebagian kedutaannya di Irak karena meningkatnya risiko keamanan di kawasan tersebut.

Empat sumber dari AS dan dua dari Irak tidak merinci secara pasti ancaman keamanan apa yang mendorong keputusan tersebut.

Kini pasar tengah fokus menanti data Indeks Harga Produsen AS yang akan dirilis Kamis pekan ini, sebelum pertemuan The Fed berlangsung pada 17-18 Juni 2025.

Data ekonomi AS ini akan memberi gambaran arah kebijakan suku bunga The Fed.

Sebagai informasi, kebijakan suku bunga The Fed turut mempengaruhi pergerakan harga emas.

Ketika suku bunga naik atau tinggi, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, ketika suku bunga menurun atau rendah, maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik bagi investor.

"Pasar ingin melihat emas dan perak mencapai titik tertinggi baru-baru ini, masing-masing 3.403 dollar AS dan 36,90 dollar AS, sebagai sinyal untuk menaikkan harga. Jika tidak reli dengan kuat karena data yang sangat bagus, maka itu mungkin menandakan koreksi jangka pendek," kata Wong.

Tag:  #harga #emas #dunia #naik #usai #data #inflasi #lebih #rendah #dari #perkiraan

KOMENTAR