Pemilik Kapal JKW dan Iriana Bantah Terlibat Angkut Nikel Raja Ampat
Data kapal JKW Mahakam yang tercatat di Ditkapel Kemenhub.(Tangkapan Layar Ditkapel Kemenhub)
12:16
11 Juni 2025

Pemilik Kapal JKW dan Iriana Bantah Terlibat Angkut Nikel Raja Ampat

PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI), perusahaan pemilik sejumlah kapal tub boat JKW Mahakam dan tongkang Dewi Iriana membantah keterlibatan perusahaan sebagai angkutan material tambang nikel di Raja Ampat.

Untuk diketahui saja, beberapa hari terakhir ramai unggahan di media sosial yang memperlihatkan keberadaan kapal-kapal dengan nama menyerupai inisial Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dan istrinya, Iriana.

Sekretaris Perusahaan PT IMC Pelita Logistik Tbk Desi Femilinda Safitri, membenarkan perusahaannya adalah pemilik kapal dengan nama JKW Mahakam dan Dewi Iriana yang ramai dibahas warganet.

Namun demikian, Desi menjelaskan, kapal-kapal dengan nama mirip inisial Jokowi dan istrinya itu tak digunakan sebagai kapal angkutan tambang nikel sebagaimana banyak narasi yang beredar di lini masa.

Perseroan beralasan, pemberian nama kapal tug boat JKW Mahakam maupun tongkangnya dengan nama Dewi Iriana itu murni pertimbangan manajemen.

"Penamaan kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana dilakukan perseroan berdasarkan pertimbangan internal, dan tidak dimaksudkan untuk merujuk atau mengasosiasikan dengan tokoh publik mana pun," ungkap Desi dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu (11/6/2025).

"Serta mengacu pada wilayah operasional di Kalimantan Timur dan tidak terkait dengan aktivitas pengangkutan di wilayah Raja Ampat," tegasnya.

Ia menjelaskan, kapal-kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana di bawah PT IMC Pelita Logistik Tbk dan anak usahanya, PT Pelita Samudera Sreeya (PSS), memang menangani banyak perusahaan dalam pengangkutan logistik tambang.

"Peran perseroan murni sebagai penyedia jasa transportasi laut, dan kegiatan operasional kapal-kapal kami dilakukan oleh penyewa berdasarkan kebutuhan logistik mereka," jelas Desi.

Keberadaan Kapal JKW Mahakam

Beberapa kapal dengan nama JKW Mahakam ini sebenarnya bisa dilacak rutenya melalui laman vesselFinder, ini merupakan situs web pelacakan kapal yang populer di kalangan para pelaut yang menyediakan data real-time tentang posisi dan pergerakan kapal di seluruh dunia.

Aplikasi ini menggunakan jaringan AIS (Automatic Identification System) global untuk memantau kapal.

Misalnya Kapal JKW Mahakam 5, posisi terakhir kapal ini yakni berlabuh di Pelabuhan Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kemudian Kapal JKW Mahakam 7, posisi terakhirnya terlacak di Pelabuhan Panjang, Lampung.

Kapal JKW Mahakam lainnya yang bisa dilacak di vesselFinder adalah JKW Mahakam 3, kapal ini terakhir kali lego jangkar di Pelabuhan Bunati, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Masing-masing data pelacakan kapal JKW Mahakam lainnya yakni JKW Mahakam 1 terlacak terakhir berlabuh di Pelabuhan Palembang, JKW Mahakam 2 ada di Pelabuhan Banjarmasin, JKW Mahakam 7 berada di Pelabuhan Kendari.

Sisanya, yakni Kapal JWK Mahakam 3, JKW Mahakam 6, dan JKW Mahakam 8, posisinya tidak terlacak AIS situs vesselFinder.

Sementara untuk Kapal Dewi Iriana, posisinya tak bisa diketahui dari vesselFinder karena berstatus sebagai kapal tongkang sehingga tak dilengkapi dengan AIS, pergerakan Kapal Dewi Iriana mengikuti kapal tug boat penariknya.

Bila melihat pergerakan kapal-kapal tersebut, beberapa kapal dengan nama JKW Mahakam lebih banyak wara-wiri di pelabuhan yang menjadi pusat bongkar muat komoditas tambang batu bara.

Dari laman resmi PSSI, perusahaan ini memang memiliki pelanggan-pelanggan besar di sektor pertambangan, beberapa di antaranya raksasa batu bara antara lain Adaro, Hasnur Group, Indo Tambangraya Megah, dan Bayan Resources.

Hanya Kapal JKW Mahakam 7 yang posisinya terlacak di perairan Pulau Sulawesi yang memang jadi daerah penghasil nikel dan fasilitas smelter.

Tag:  #pemilik #kapal #iriana #bantah #terlibat #angkut #nikel #raja #ampat

KOMENTAR