IHSG Awal Sesi Naik Tembus 7.100, Rupiah Lanjut Menguat
IHSG di BEI(ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz/aa)
09:28
5 Juni 2025

IHSG Awal Sesi Naik Tembus 7.100, Rupiah Lanjut Menguat

- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (5/6/2025).

Sementara itu, mata uang garuda pagi ini menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.100 atau naik 31,68 poin (0,45 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.069,03.

Sebanyak 206 saham melaju di zona hijau dan 145 saham di zona merah. Sedangkan 207 saham lainnya stagnan.

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 796,69 miliar dengan volume 1,06 miliar saham.

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan, data ekonomi AS telah mengubah perspektif pasar.

ISM Service Index, yang merupakan indikator untuk mengukur aktivitas bisnis sektor jasa AS, turun dari sebelumnya 51,6 menjadi 49,9.

Ini adalah penurunan pertama dalam setahun terakhir yang dipicu oleh adanya penurunan permintaan.

Penurunan ini juga disebabkan oleh adanya tekanan terhadap peningkatan harga, sehingga jumlah permintaan turun di tengah dampak kebijakan tarif bea masuk Trump.

Data ekonomi ini membuat pelaku pasar kembali percaya bahwa bank sentral AS, The Fed, akan memangkas tingkat suku bunga sebanyak 25-50 basis poin (BPS) pada tahun ini, atau pada September hingga Desember.

"Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.000–7.160," kata dia dalam analisisnya, Kamis (5/6/2025).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan, IHSG terlihat membentuk struktur uptrend pada timeframe yang lebih rendah.

IHSG diperkirakan akan menguji area resisten 7.115-7.144 dengan potensi kenaikan lanjutan menuju 7.216 ketika IHSG berhasil menembus di atas level 7.144.

"Level support IHSG berada di 7.041, 6.994, 6.929, dan 6.811, sementara level resistennya di 7.115, 7.144, 7.181, dan 7.216. Indikator MACD menunjukkan momentum bearish," terang dia.

Kemudian, bursa kawasan Asia hari ini bergerak bervariasi, dengan Strait Times naik 0,04 persen (1,70 poin) di level 3.905,58, Shanghai Composite turun 0,09 persen (3,0 poin) di level 3.373,19.

Sementara itu, Nikkei turun 0,21 persen (77,39 poin) di level 37.670,00, dan Hang Seng naik 0,74 persen (175,00 poin) di level 23.829,03.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.15 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.274 per dollar AS atau menguat 0,13 persen dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.295 per dollar AS.

Pengamat Pasar Uang sekaligus Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, data PMI sektor jasa AS bulan Mei versi ISM menunjukkan kontraksi yang pertama dalam 11 bulan terakhir.

Dampak negatif kebijakan tarif Trump sudah terasa di sektor jasa yang biasanya lebih solid dibandingkan sektor manufaktur.

Ia menjelaskan, pelaku pasar tentunya semakin negatif dengan prospek ekonomi AS ke depan.

Ini bisa membuka ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS.

Pekan ini, data tenaga kerja AS juga menjadi sorotan pasar, terutama data di hari Jumat.

Sementara itu, semalam, data Non Farm Payrolls AS versi ADP bulan Mei menunjukkan penambahan pekerjaan yang di bawah ekspektasi pasar, yaitu hanya 37.000 dibandingkan ekspektasi sebanyak 111.000.

Menurut Ariston, hasil ini juga bisa memberi tekanan ke dollar AS.

"Potensi penguatan rupiah terhadap dollar AS hari ini masih ke arah 16.200, dengan potensi resisten di kisaran 16.300," ucap dia.

Tag:  #ihsg #awal #sesi #naik #tembus #7100 #rupiah #lanjut #menguat

KOMENTAR