Proyek Pengolahan Gabah Modern Senilai Rp 230,98 Miliar Garapan Waskita Sudah Beroperasi
MRMP merupakan fasilitas pengolahan gabah hasil panen berbasis teknologi modern.
13:07
22 April 2025

Proyek Pengolahan Gabah Modern Senilai Rp 230,98 Miliar Garapan Waskita Sudah Beroperasi

PT Waskita Karya (Persero) Tbk berkomitmen mendukung berbagai program pemerintah, termasuk Swasembada Pangan yang kini tengah difokuskan. Salah satunya dengan menyelesaikan proyek Modern Rice Milling Plant (MRMP).

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menjelaskan, MRMP merupakan fasilitas pengolahan gabah hasil panen berbasis teknologi modern.

Fasilitas ini, lanjutnya, terdiri dari dryer yang berfungsi mengeringkan gabah dengan kapasitas 120 ton per hari, Rice Milling Unit (RMU) sebagai mesin konversi gabah menjadi beras yang berkapasitas enam ton per jam, serta tiga unit silo untuk menyimpan gabah kering, kapasitasnya mencapai 6.000 ton

"Waskita mendapat kepercayaan dari Perum Bulog (Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik) untuk membangun tiga dari rencana 13 unit MRMP. Ketiga proyek MRMP yang berada di kawasan sentra padi Subang Jawa Barat, Kendal, serta Sragen Jawa Tengah itu telah rampung pada 2022, dan kini sudah beroperasi," ujarnya dalam keterangan resmi, ditulis Selasa (22/4/2025).

Selesainya pembangunan proyek senilai Rp230,98 miliar tersebut, lanjut dia, membuat alur proses pengolahan gabah menjadi lebih sederhana. Kehadiran MRMP pun diharapkan mampu menyerap produksi gabah petani.

“Beras yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas namun tetap dapat dijual dengan harga murah karena diproduksi sendiri. Langkah ini tidak hanya mendorong program ketahanan pangan yang menjadi prioritas pemerintah, tapi juga menyejahterakan para petani," tutur Ermy.

MRMP, sambung dia, bertujuan pula memperlancar Perum Bulog dalam menjalankan penugasan pemerintah. Di antaranya mengantisipasi kebutuhan beras ketika darurat bencana.

Sebagai BUMN Konstruksi yang berpengalaman lebih dari 64 tahun membangun infrastruktur, Ermy menegaskan, dukungan Waskita Karya terhadap sasaran Swasembada Pangan pemerintah turut diwujudkan melalui pembangunan bendungan dan saluran irigasi.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Penetapan itu tertuang pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2025-2029.

Sebanyak 16 PSN di antaranya merupakan proyek bendungan. Dari jumlah proyek tersebut, Waskita Karya kini tengah mengerjakan enam PSN, yaitu Bendungan Jragung, Bener, Mbay, Tiga Dihaji, Karangnongko, dan Cibeet.

Sementara sepanjang tahun lalu, empat bendungan karya Perseroan telah diresmikan mencakup Bendungan Karian, Margatiga, Leuwikeris, dan Temef.

Berikutnya beberapa saluran irigasi yang dibangun Perseroan meliputi Jaringan Irigasi Belitang Lempuing Paket 2 di Sumatera Selatan dan Sungai Citarum di Jawa Barat. Ada pula Irigasi Peterongan Mrican dan Terowongan Irigasi Bendungan Rukoh di Aceh.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk, perusahaan konstruksi BUMN terkemuka di Indonesia, telah memainkan peran krusial dalam pembangunan infrastruktur nasional.

Dikenal dengan proyek-proyek monumental seperti jalan tol Trans Jawa, berbagai bendungan, dan gedung pencakar langit, Waskita telah menjadi simbol kemajuan infrastruktur Indonesia.

Namun, di balik gemilangnya pembangunan, Waskita Karya menghadapi tantangan finansial yang signifikan. Beban utang yang besar dan penundaan pembayaran proyek telah mempengaruhi kinerja perusahaan.

Pemerintah dan manajemen Waskita saat ini berupaya melakukan restrukturisasi keuangan dan operasional untuk memulihkan stabilitas perusahaan.

Upaya transformasi Waskita Karya meliputi divestasi aset, efisiensi biaya, dan fokus pada proyek-proyek yang memiliki margin keuntungan yang lebih baik.

Dukungan pemerintah juga menjadi kunci dalam keberhasilan restrukturisasi ini. Meskipun menghadapi tantangan, Waskita Karya tetap memiliki potensi besar. Pengalaman panjang dan reputasi yang solid di industri konstruksi menjadi modal penting.

Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, Waskita Karya diharapkan dapat kembali menjadi motor penggerak pembangunan infrastruktur di Indonesia, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Masa depan Waskita Karya akan sangat bergantung pada keberhasilan restrukturisasi dan kemampuan beradaptasi dengan dinamika pasar.

Editor: Iwan Supriyatna

Tag:  #proyek #pengolahan #gabah #modern #senilai #23098 #miliar #garapan #waskita #sudah #beroperasi

KOMENTAR