



BI Proyeksi The Fed Turunkan FFR Satu Kali Tahun ini
- Bank Indonesia (BI) terus memperkuat strategi operasi moneter pro-market, untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan guna memastikan pencapaian sasaran inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah. Kebijakan ini juga dimaksudkan untuk mempercepat upaya pendalaman pasar uang dan pasar valas serta mendorong aliran masuk modal asing ke dalam negeri.
Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, perekonomian Amerika Serikat (AS) diprakirakan tetap kuat. Ditopang oleh konsumsi rumah tangga seiring upah dan produktivitas yang tinggi serta perbaikan investasi. Sehingga membuat inflasinya juga tinggi.
"Sehingga bacaan-bacaan kami termasuk juga penjelasan dari Chairman The Fed Jeremy Powell menunjukkan bahwa kemungkinan-kemungkinan Fed funds rate (FFR) turun hanya sekali, 25 basis point (bps). Itu pun baru terjadi pada awal semester II 2025," ucap Perry dalam paparan hasil rapat dewan gubernur (RDG) di Gedung Thamrin, Rabu (19/2).
Hingga 17 Februari 2025, posisi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 892,90 triliun. Sedangkan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) serta Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) masing-masing tercatat USD 3,03 miliar dolar AS dan USD 587 juta.
"Penerbitan SRBI telah mendukung aliran masuk portofolio asing ke dalam negeri dan stabilitas nilai tukar rupiah," ucap Perry
Kepemilikan nonresiden dalam SRBI per 17 Februari 2025 mencapai Rp 225,35 triliun. Setara 25,24 persen dari total outstanding.
Implementasi dealer utama (primary dealer) sejak Mei 2024 juga makin meningkatkan transaksi SRBI di pasar sekunder dan repurchase agreement (repo) antarpelaku pasar. Sehingga memperkuat efektivitas instrumen moneter dalam stabilisasi nilai tukar rupiah dan pengendalian inflasi.
Di samping itu, Bank Indonesia juga melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder untuk memperkuat operasi moneter. Sekaligus upaya sinergi dengan kebijakan fiskal pemerintah.
Hingga 17 Februari 2025, BI telah membeli SBN sebesar Rp 32,46 trilliun, yaitu melalui pasar sekunder sebesar Rp 19,46 trilliun dan pasar primer sebesar Rp 12,99 trilliun.
"Ke depan, Bank Indonesia terus mengoptimalkan strategi operasi moneter pro-market untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter, mempercepat pendalaman pasar uang dan pasar valas, mendorong aliran masuk modal asing, berkoordinasi erat dengan kebijakan fiskal pemerintah," terang Perry.
RDG BI memutuskan mempertahankan suku bunga acuannya (BI rate) di level 5,75 persen. Sejalan dengan divergensi ekonomi dunia yang berlanjut. Yang membuat ketidakpastian global tetap tinggi.
"Keputusan ini untuk menjaga proyeksi inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran 2,5 persen plus-minus 1 persen, stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi, dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.