



Hindari 2 Kesalahan Umum Ini agar Resume Dilirik HRD
- Resume adalah dokumen penting dalam melamar pekerjaan karena merangkum pengalaman dan keterampilan kandidat secara singkat.
Sayangnya, ada dua kesalahan umum yang kerap mengurangi peluang pelamar untuk lolos seleksi, menurut Sabina Nawaz, mantan eksekutif HR di Microsoft.
Dilansir dari CNBC, Sabtu (15/2), Nawaz, yang memiliki pengalaman 15 tahun di Microsoft dan kini menjadi executive coach, telah meninjau ribuan resume sepanjang kariernya.
Ia mengungkapkan bahwa dua kesalahan berikut sering kali membuat resume kurang menarik bagi perekrut.
1. Hindari Pernyataan Umum
Salah satu kesalahan yang sering ditemukan adalah penggunaan pernyataan yang terlalu umum dalam menggambarkan pengalaman kerja. Misalnya, menulis "Saya memfasilitasi banyak hal" tanpa menyertakan rincian spesifik.
Sebaliknya, Nawaz menyarankan agar kandidat memberikan contoh konkret yang menunjukkan kontribusi mereka.
Misalnya, jika pernah menyelenggarakan acara, sebutkan detail seperti jumlah peserta dan dampak acara tersebut.
Jika menulis makalah atau mengembangkan teknologi tertentu, pastikan untuk mencantumkan pencapaian tersebut secara spesifik.
"Tujuan resume adalah untuk membedakan diri Anda dari kandidat lain. Jika hanya menggunakan pernyataan umum, resume Anda tidak akan menonjol," ujar Sabina Nawaz
2. Jelaskan Dampak yang Dihasilkan
Kesalahan berikutnya adalah kurangnya penjelasan mengenai hasil atau dampak dari pekerjaan yang dilakukan.
Banyak kandidat hanya mencantumkan tugas-tugas yang mereka jalankan tanpa menunjukkan bagaimana pekerjaan tersebut memberikan kontribusi bagi perusahaan.
"Pikirkan tugas harian Anda di tempat kerja, lalu tanyakan: Apa hasilnya? Apa dampaknya?" – Sabina Nawaz
Misalnya, jika Anda bekerja di bidang merger dan akuisisi, jangan hanya menyebutkan "terlibat dalam proses merger."
Sebaliknya, jelaskan lebih spesifik, seperti "mengelola merger senilai X juta dolar yang meningkatkan profitabilitas perusahaan sebesar Y persen."
Menurut penelitian LinkedIn, perekrut rata-rata hanya menghabiskan 6 detik untuk memindai sebuah resume.
Oleh karena itu, resume dengan angka dan pencapaian spesifik 40% lebih menarik bagi HRD, menurut studi dari The Ladders.
Resume yang efektif mampu menunjukkan secara jelas dan spesifik kontribusi serta dampak kerja kandidat.
Dengan menghindari pernyataan umum dan memastikan bahwa setiap pengalaman kerja diikuti dengan hasil yang konkret, Anda dapat meningkatkan peluang untuk menarik perhatian perekrut dan mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
Pastikan setiap informasi yang ditulis relevan dan berdampak nyata pada perusahaan yang dilamar.