Elon Musk Dinilai Jadi Penyebab Aset Kripto Fluktuatif

- Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi melihat terjadi fluktuasi transaksi aset kripto pasca Donald Trump dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).

"Bahkan arahnya pun juga sudah tidak bisa terbaca," ujar Ibrahim di Jakarta, Senin (10/2/2025).

Lalu, fluktuasi juga terjadi setelah Trump menunjuk Musk untuk masuk ke dalam jajaran kabinet memimpin sebuah departemen baru yang bernama Departemen Efisiensi Pemerintahan.

"Pasar merasa kecewa terhadap Elon Musk yang masuk dalam pemerintahan. Padahal, sebelumnya pada saat kampanye Pilpres Amerika sampai Trump terpilih sebagai presiden Amerika dan memasuki masa transisi, kita melihat bagaimana aset kripto terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan," tutur Ibrahim. 

Padahal, sebelum Musk masuk ke kabinet, aset kripto terus mengalami kenaikan bahkan menyentuh 100 ribu dolar AS. Saat ini, harga Bitcoin berada di level 96.609 dolar AS per koin atau setara Rp 1,57 miliar (asumsi kurs Rp 16.280 per dolar AS). 

"Tetapi kita melihat bahwa pasca dilantik kemudian pemerintahan terbentuk. Disitulah aset kripto kehilangan arah, kehilangan tujuan dimana pemimpin-pemimpinnya yang tadinya sebagai sanggahan utama ini mereka adalah masuk dalam pemerintahan. Kita harus ingat bahwa pasar tidak boleh diintervensi oleh pemerintah," imbuh Ibrahim.

Selain itu, menurut Ibrahim, fluktuasi aset kripto juga disebabkan oleh pernyataan Trump soal Bank Sentral Global termasuk Bank Sentral AS harus menurunkan suku bunga. Sebab, di sisi lain, perang dagang antara AS dan Tiongkok terus terjadi. Misalnya, soal menaikan tarif impor.

"Bahwa apa yang dilakukan oleh Trump ini bisa sebagai bumerang. Ini yang membuat aset kripto terus berfluktuasi dan kemungkinan besar aset kripto dalam perdagangan di Minggu ini akan menyentuh level terendahnya di 93.532 dolar AS," tambah Ibrahim.

Tag:  #elon #musk #dinilai #jadi #penyebab #aset #kripto #fluktuatif