Ditanya soal Kelanjutan Proyek IKN, Menteri PU: Anggarannya Nggak Ada
Menteri PU Dody Hanggodo usai rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2025).(KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A)
20:12
6 Februari 2025

Ditanya soal Kelanjutan Proyek IKN, Menteri PU: Anggarannya Nggak Ada

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyebut sampai saat ini belum ada anggaran baru yang dialokasikan untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk tahun 2025.

"Realisasi anggaran IKN kayaknya belum ada," kata Dody ketika ditemui usai rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip dari Tribunnews, Kamis (6/2/2025).

Bahkan, menurut Dody, banyak anggaran kementerian yang dipimpinnya diblokir Menteri Keuangan Sri Mulyani setelah adanya instruksi penghematan anggaran dari Presiden Prabowo Subianto.

"Kan tadi saya bilang, kan anggarannya kita diblokir semua, kok tanya progres? Bagaimana sih? Anggarannya (IKN) enggak ada," ujar dia.

"Progresnya buat beli makan siangnya pak menteri. Itu progresnya," canda Dody.

Efisiensi di Kementerian PU

Sebagai informasi saja, pagu anggaran Kementerian PU yang semula Rp 110,95 triliun dipangkas 73,35 persen menjadi hanya tinggal Rp 29,57 triliun pada 2025.

Dody merinci program-program yang hilang akibat efisiensi anggaran tersebut.

Di sektor sumber daya air, anggaran dikurangi Rp 27,72 triliun. Pertama, program-program yang dihilangkan antara lain pembangunan 14 unit bendungan, satu bangunan pengarah Rukoh (Aceh), serta revitalisasi danau dan situ.

“(Kedua), pembangunan 9.550 hektar dan rehabilitasi 29.000 hektar jaringan irigasi. (Ketiga) pembangunan prasarana air baku (kap 1,25 m3/detik). (Keempat) pembangunan pengendali banjir (19 km), pengaman pantai (4,5 km), pengendali lahar dan sedimen,” kata Dody.

Kelima, OP infrastruktur dan P3TGAI di 12.000 lokasi. Keenam, program pengadaan tanah. Ketujuh, program dukungan manajemen dan teknis lainnya.

Di bidang bina marga, dilakukan efisiensi sebesar Rp 24,83 triliun. Program-program yang hilang antara lain pembangunan jalan sepanjang 57 kilometer serta peningkatan kapasitas dan preservasi peningkatan jalan 1.120 km.

Kemudian, pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 5.841 meter, jembatan gantung, dan preservasi jembatan sepanjang 126.000 meter.

Program yang dihilangkan selanjutnya adalah pembangunan flyover atau underpass dan terowongan sepanjang 94 meter.

“Pembangunan jalan bebas hambatan sepanjang 7,3 km. (Kelima) preservasi rutin jalan sepanjang 47.603 km, jembatan sepanjang 563.402 meter, dan padat karya untuk 24,6 ribu tenaga kerja,” kata Dody.

Di bidang cipta karya, dilakukan efisiensi Rp 7,75 triliun. Program seperti sistem pengelolaan air limbah untuk 10.240 keluarga dihilangkan.

Kemudian, pengembangan kawasan seluas 118,5 hektar dan penataan kawasan pariwisata seluas 3,0 hektar.

Di bidang prasarana strategis, telah dilakukan efisiensi sebesar Rp 20,69 triliun.

Kegiatan-kegiatan yang dihilangkan sebagai berikut: di PHTC pendidikan, ada 9.300 unit sekolah, madrasah 2.034 unit, serta rehabilitasi dan renovasi perguruan tinggi/keagamaan 9 unit.

Kemudian, program fungsi pemukiman seperti rehabilitasi, renovasi pasar 2 unit, prasarana olahraga 3 unit, dan prasarana lainnya 4 unit.

“Terakhir, kami juga melakukan efisiensi pada dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya sebesar Rp 390 miliar,” kata Dody.

Artikel ini bersumber dari berita di Tribunnews dan Kompas.com berjudul:

Anggaran Dipangkas 73 Persen Tinggal Rp 29,57 T, Menteri PU Beberkan Program-program yang Hilang

Menteri PU Dody Hanggodo Ungkap Belum Ada Anggaran untuk Pembangunan IKN Tahun 2025

Tag:  #ditanya #soal #kelanjutan #proyek #menteri #anggarannya #nggak

KOMENTAR