100 Hari Prabowo-Gibran, Kerja Sama Internasional dan MBG Jadi Sorotan Publik Paling Tinggi
Presiden Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers bersama PM Narendra Modi di Hyderabad House, New Delhi, India pada 25 Januari 2025.(Dok. Sekretariat Presiden)
21:40
29 Januari 2025

100 Hari Prabowo-Gibran, Kerja Sama Internasional dan MBG Jadi Sorotan Publik Paling Tinggi

- Isu terkait kerja sama internasional, makan bergizi gratis (MBG), dan 3 juta rumah menjadi topik yang paling banyak mendapatkan sorotan publik selama 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hal ini berdasarkan data yang dihimpun Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dari media sosial Twitter atau X dan YouTube selama 20 Oktober 2024 hingga 20 Januari 2025.

Dari data tersebut, isu terkait kerja sama internasional telah dibicarakan oleh masyarakat sebanyak 25.608 perbincangan.

Sementara program MBG dan 3 juta rumah terdapat 25.570 perbincangan dan 18.590 perbincangan.

"Antara di Twitter dan di YouTube, ini yang paling besar komentar atau perbincangan terkait dengan 8 isu Asta Cita ekonomi yaitu kerja sama internasional. Ini isu yang paling banyak, mendapat sorotan publik paling tinggi selama 100 hari dari pemerintahan Prabowo-Gibran," ujar Direktur Pengembangan Big Data Indef Eko Listiyanto dalam diskusi virtual, Rabu (29/1/2025).

Jika dirincikan, isu kerja sama internasional mayoritas diperbincangkan di platform YouTube ketimbang Twitter.

Sebanyak 39,5 persen perbincangan terkait ini bernada positif, 49,6 persen netral, dan 10,9 persen bernada negatif.

Adapun perbincangan yang dibahas pada isu ini meliputi Presiden Prabowo Subianto yang berpidato tanpa membaca teks hingga semakin aktifnya Indonesia di forum internasional.

Sementara terkait isu makan bergizi gratis, dari 25.570 perbincangan, sedikit lebih banyak dilakukan di platform Twitter daripada YouTube.

Jika dibedah berdasarkan sentimen perbincangan, isu MBG diperbincangkan positif sebanyak 8,3 persen, netral 70,4 persen, dan negatif 21,2 persen.

Eko mengungkapkan, perbincangan soal MBG di Twitter paling banyak bersentimen negatif.

Sedangkan di YouTube, masyarakat cenderung memberikan saran untuk pemerintah, seperti MBG disalurkan ke daerah yang membutuhkan dan mengingatkan pemerintah bahwa program ini rawan dikorupsi jika tendernya tidak transparan.

"Kenapa sentimen di Twitter MBG kok negatif ya? Ternyata banyak yang mempertanyakan isu soal China akan berkontribusi dalam program MBG, itu ternyata di Twitter keras sekali, dominan sekali ya membahas itu. Dan rata-rata kalau ditransformasi menjadi sentimen, itu sentimennya negatif. Karena mungkin kalau kita bergantung (pada China), makan bergizi gratis kita tergantung dari negara lain pendanaannya, itu akan berbahaya," ungkapnya.

Sementara terkait isu program 3 juta rumah, mayoritas diperbincangkan masyarakat di platform Twitter.

Adapun perbincangan terkait isu ini sebanyak 8 persen bernada positif, 55,1 persen bernada netral, dan 36,8 persen bernada negatif.

Dia menyimpulkan, baik di Twitter maupun YouTube, masyarakat sama-sama meragukan implementasi program ini meskipun masyarakat menilai program 3 juta rumah dapat mengurangi ketimpangan sosial.

"Tetapi yang menjadi masalah dari sisi anggarannya karena publik menilai kebutuhan anggaran ini terlalu besar sehingga sulit direalisasikan," jelasnya.

Selain ketiga isu itu, masyarakat juga membicarakan program swasembada pangan, pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, swasembada energi, pembangunan desa, dan penghapusan piutang macet UMKM.

Secara umum, perbincangan masyarakat terkait program Asta Cita Prabowo-Gibran pada 100 hari pertama pemerintahannya, lebih banyak yang bernada netral.

Itu artinya publik masih menunggu realisasi janji-janji Asta Cita ekonomi.

"Jadi kesimpulan kita itu sebetulnya publik menunggu. Karena mungkin juga terlalu cepat untuk mengevaluasi semua capain-capain ekonomi ya," tuturnya.

Editor: Isna Rifka Sri Rahayu

Tag:  #hari #prabowo #gibran #kerja #sama #internasional #jadi #sorotan #publik #paling #tinggi

KOMENTAR