Satu Pendaki Ilegal Gunung Merapi Ditemukan, Satu Lainnya Masih Dicari
– Satu dari dua pendaki ilegal Gunung Merapi yang sempat dilaporkan hilang berhasil ditemukan dan dievakuasi pada Senin (22/12/2025). Sementara itu, satu pendaki lainnya hingga kini masih dalam proses pencarian oleh petugas.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Ari Nurwijayanto mengatakan, pendaki yang ditemukan langsung dievakuasi ke Puskesmas Kemalang, Kabupaten Klaten.
“Sore tadi alhamdulillah sudah dievakuasi satu orang ke Puskesmas Kemalang, sehingga sudah dua orang yang ditemukan, tinggal satu orang lagi yang belum ditemukan,” ujar Ari kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (22/12/2025).
Ari menjelaskan, pendaki yang berhasil ditemukan tersebut merupakan pendaki yang turun dari Pasar Bubrah melalui jalur Sapuangin.
Meski demikian, pihak TNGM menegaskan bahwa seluruh pendaki ilegal tetap akan dikenai sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
“Untuk sanksi kami tunggu periksa dulu, karena saat ini kami masih fokus pada pencarian satu orang lagi,” tambahnya.
Kronologi insiden pendakian ilegal di Gunung Merapi
Sebelumnya, Balai TNGM melalui unggahan Instagram resmi pada Senin (22/12/2025) menyampaikan informasi terkait pendakian ilegal yang berujung insiden dan operasi pencarian pendaki.
Kejadian tersebut berlangsung pada akhir pekan lalu dan menimbulkan kekhawatiran karena kondisi Gunung Merapi yang masih berbahaya.
Pendakian ilegal itu terjadi pada Sabtu, 20 Desember 2025. Tiga orang pendaki diketahui melakukan pendakian tanpa izin melalui jalur Kalitalang, Kabupaten Klaten. Setelah mencapai Pasar Bubrah, ketiganya memutuskan turun melalui jalur Sapuangin.
Dalam perjalanan turun, salah satu pendaki mengalami cedera pada bagian kaki. Ia kemudian meminta dua rekannya untuk melanjutkan perjalanan guna mencari bantuan.
Namun, karena hari sudah malam, kondisi gelap, serta vegetasi yang rapat, kedua pendaki tersebut memutuskan bertahan di jalur Sapuangin.
Pasar Bubrah Gunung Merapi tahun 2017.
Keesokan harinya, Minggu (21/12/2025) pagi, kedua pendaki kembali melanjutkan perjalanan turun.
Dalam proses tersebut, salah satu pendaki terperosok, meski masih mampu melanjutkan perjalanan, ia kemudian meminta rekannya yang berada di lereng atas untuk melanjutkan perjalanan secara terpisah.
Pendaki yang terperosok tersebut akhirnya bertemu warga Sapuangin saat berupaya mencari jalan keluar dan mendapatkan pertolongan.
Namun hingga Senin (22/12/2025), baru satu pendaki yang berhasil turun dengan selamat, sementara dua pendaki lainnya belum diketahui keberadaannya. Operasi pencarian pun terus dilakukan oleh Balai TNGM bersama pihak terkait.
Pendakian Merapi masih ditutup
Pihak pengelola kawasan kembali menegaskan pentingnya mematuhi aturan dan larangan pendakian Gunung Merapi. Pendakian Gunung Merapi telah ditutup total sejak Mei 2018 akibat peningkatan aktivitas vulkanik dan hingga kini masih belum dibuka kembali.
Meski demikian, wisatawan yang ingin merasakan aktivitas alam di kawasan Merapi masih dapat melakukan hiking di sejumlah lokasi wisata, seperti Deles Indah dan Kali Talang.
Namun, jalur tersebut tidak mencapai puncak Gunung Merapi dan memiliki batasan tertentu yang wajib dipatuhi pengunjung.
Pihak TNGM mengimbau masyarakat untuk tidak nekat melakukan pendakian ilegal demi keselamatan bersama, mengingat status Gunung Merapi sebagai gunung api aktif dengan potensi bahaya yang tinggi.
Tag: #satu #pendaki #ilegal #gunung #merapi #ditemukan #satu #lainnya #masih #dicari