Alasan Orang China Sukses Berdagang dengan Produk Made in China

Orang China dikenal pandai berbisnis. Baik di negara asalnya maupun di luar negeri, kebanyakan di antaranya berhasil membangun usaha sendiri.

Bila ditarik lebih jauh, Dosen Program Studi China di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI), Rahadjeng Pulungsari Hadi menuturkan, kebisaan berdagang orang China dimulai pada era kepemimpinan Deng Xiaoping pada akhir 1980-an.

"Tadinya, China itu sangat tertutup. Kita tidak tahu apa yang terjadi di dalamnya, tetapi sejak Deng Xiaoping usai Mao Zedong wafat, Deng Xiaoping menggagas bahwa China harus berubah menjadi ekonomi pasar," ujar Rahadjeng dalam bincang-bincang Festival Cap Go Meh Bakul Budaya 2025 di Depok, Jawa Barat, Rabu (12/2/2025).

Sejak saat itu, lanjutnya, penduduk China disebut berlomba-lomba mencari uang dan menjadi kaya raya, sesuai dengan prinsip dari Deng Xiaoping yakni "menjadi kaya adalah mulia."

Keinginan rakyat China untuk menguasai pasar global juga ditandai dengan produk-produk buatan China bertajuk "made in china" yang saat ini laris manis di pasaran.

Dok. Unsplash/Denny Ryanto ilustrasi haikou, ilustrasi china

Kesuksesan produk buatan China tak lepas dari guncangan bisnis. Menurut Rahadjeng, banyak rintangan bisnis yang harus dihadapi masyarakat China saat memulai usaha.

"Kebiasaan untuk meniru sejak zaman dahulu juga sudah ada. Ketika pemberian upeti dan sebagainya. Jadi, banyak juga pengalaman yang dipelajari oleh China sejak 2001 masuk World Trade Organization (WTO)," kata Rahadjeng.

Sejak menjadi anggota organisasi internasional yang mengatur perdagangan global, China melihat sistem perdagangan internasional.

Cita-cita mengusung made in China diakui oleh dunia pada 2025 ini menjadi target jangka panjang negara China.

"Kalau kita lihat, awal-awalnya (produk made in China), masih murah-murah ya. Sekarang sudah banyak produk China yang bagus karena mereka juga punya prinsip 2049 itu 100 tahun China emas," pungkas Rahadjeng.