Ramai Polemik Pagar Laut, Nama Artis Terkenal Terseret hingga Candaan Komeng yang Bikin Tertawa
Siapa sosok artis 'bos' di balik pembangunan pagar ini masih misterius.
Pembicaraan pun hangat hingga ke parlemen.
Namun sikap berbeda ditunjukkan komedian Alfiansyah Komeng. Ia meluncurkan candaan soal pagar.
Bocor! Artis Terkenal Diduga 'Bos' di Balik Pembangunan Pagar Laut
Bocoran tentang artis yang jadi 'bos' yang memerintahkan pembangunan pagar laut ini terungkap dari seorang nelayan.
Siapa dia? Dugaan pun muncul, namun artis yang disebut sosoknya masih misteri.
Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) turut meninjau pagar laut misterius di Tangerang, Banten, Senin (13/1/2025). Peninjauan pagar laut misterius dilakukan PBHI bersama LBH PP Muhammadiyah dan koalisi masyarakat sipil. (Tribunnews/IST)Adalah Heru, seorang nelayan Pulau Cangkir menyebutkan bahwa sosok artis Tanah Air diduga menjadi pemilik pagar laut ini.
Ia menyebutkan jika sosok selebriti ini saat ini sedang booming. Namanya cukup tersohor, Bahkan, saking terkenalnya anak kecil pun mengetahuinya.
"Wah semua juga tahu itu, anak kecil juga tahu dalangnya, siapa lagi kalau bukan selebriti sekarang yang lagi booming."
"Kalau disebutin satu persatu takutnya banyak abcd-nya, yang jelas semua orang pasti tahu," ungkap Heru sembari tersenyum, dari tayangan YouTube Wartakotalive, Minggu (12/1/2025).
Pernyataan ini muncul saat wartawan menanyakan siapa dalang di balik pembangunan pagar laut itu.
"Sepengetahuan bapak, siapa sih dalangnya?" tanya wartawan.
Heru pun mengatakan, dirinya telah mengetahui pemasangan pagar laut itu cukup lama.
Dia bahkan mengaku syok saat mengetahui ada pemasangan pagar bambu di laut tersebut.
Pasalnya, tidak pernah ada pemberitahuan dari pemerintah daerah perihal hal itu.
"Kalau memang buat budidaya di laut, itu ada spek masing-masing, misalnya budidaya kerapu ada panjang lebar tinggi, budidaya kerang hijau rancangannya bukan begitu."
"Saya juga budidaya kerang hijau. Misalnya spek menangkap cumi atau udang, bukan begitu, kayak bagan apung."
"Makanya bukan alasan pagar itu buat budidaya masyarakat, saya rasa jauh dari harapan masyarakat," ungkap Heru.
Sejak awal pembangunan pagar laut tersebut, tidak pernah ada sosialisasi dari siapapun.
Hingga akhirnya, Heru dan warga setempat pun bertanya langsung ke pekerja yang membangun pagar laut tersebut.
"(Harusnya) awalnya koordinasi dulu, sosial dulu ke warga sekitar, kan ada masyarakatnya di sini. Gimana nih masyarakat, kita mau bikin pagar, biar ada hasilnya pemberdayaannya, paling tidak kan ada masukan, itu salah besar," kata Heru.
Perihal upah dari pekerja yang diminta untuk membangun pagar laut, Heru mengatakan bahwa bayaran pekerja tersebut adalah ratusan ribu sehari.
"Kalau menurut taksiran upah si kalau standar pekerja Tangerang Utara ini sekitar Rp100-125 ribu perhari. Saya dengar juga ada yang borongan, ada yang upah harian, paling tidak dia kejar target," ujar Heru.
Dengan adanya kejadian ini, Heru berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) segera mencabut pagar laut tersebut.
“Harapan saya sih simpel, cabut lagi seperti semula. Ngapain ditunda-tunda kelamaan, 20 hari lagi ditunda, nanti masuk angin lagi enggak jadi lagi."
"Kegiatan itu bukan 1-2 bulan, 5 bulan mah udah ada. Bukannya enggak tahu, saya pernah dari awal dia survey ke sini, pernah sidak, tapi kok enggak ada tindak lanjutnya," pinta Heru.
"Yang masangnya siapa? dia yang cabut, jangan sampai ngebebanin masyarakat lagi yang nyabut."
"Apalagi sampai TNI Polri yang nyabut, malu-maluin. Kalah berarti sama perusahan swasta, negara kalah sama perusahan swasta," sambungnya.
Pengamat Politik Menduga Artis Dalang Pagar Laut Pebisnis yang dekat dengan Kekuasaan
Kolase foto Relfy Harun dan penampakan pagar laut di perairan Tangerang - Pengamat politik menduga sosok artis yang disebut menjadi dalang atas pembangunan pagar laut di Tangerang adalah selebriti terkenal yang punya bisnis, (Kolase Tribunnews.com)Pengamat politik sekaligus pakar hukum tata negara, Refly Harun menduga, sosok artis dalang pembangunan pagar laut sepanjang 30 KM di perairan Tangerang, Banten merupakan artis yang sedang booming.
Tak hanya itu saja, Refly juga menduga, sosok artis tersebut mempunyai bisnis dan pastinya dekat dengan kekuasaan.
"Kita bisa membayangkan kalau clue-nya adalah selebriti yang lagi booming, kemudian yang berbisnis, maka harus tambah yang dekat dengan kekuasaan pastinya."
"Karena yang seperti ini hanya orang yang dekat dengan kekuasaan yang berani melakukan ini," ujar Refly Harun, dikutip dari YouTube Channel-nya yang tayang pada Senin (13/1/2025).
Apabila pemilik pagar laut itu benar merupakan sosok artis terkenal, Refly merasa miris karena menurutnya tidak ada siapapun yang bisa membeli laut.
"Kalau ini tidak dilakukan oleh pemerintah, tapi dilakukan oleh selebriti, wah luar biasa, dia bisa memiliki laut, padahal tidak ada orang yang paling kaya di Republik Indonesia ini pun yang bisa membeli laut."
"Karena laut itu belongs to the republic, belongs to the people, belongs to indonesian people yang berjumlah 270 juta lebih. Not belongs to even prabowo himself," ujar Refly.
Candaan Komeng Soal Pagar Laut
Nama Alfiansyah alias kembali mencuri perhatian karena kiprahnya di dunia politik. Sang komedian digadang-gadang akan jadi Wakil Ketua MPR. (instagram)
Uniknya, saat semua pihak berpikir keras memikirkan dan mengomentari pagar misterius yang menyeret nama artis ini, sikap berbeda ditunjukkan komedian Alfiansyah Komeng.
Anggota DPD ini ikut berkomentar perihal pagar misterius, baik yang di perairan Kabupaten Tangerang juga di di perairan Kabupaten Bekasi.
Komeng berseloroh seharusnya ada kerja sama dengan perusahaan teralis.
"Itu harusnya ada kerja sama dengan perusahaan terali. Jadi enak semuanya kerja, yang mager dapat duit, yang dipager juga dapat duit," kata Komeng disambut tawa anggota DPD lain.
Candaan Komeng ini awalnya saat dia ada di sebelah anggota DPD asal Banten, Ali Alwi yang menyebut bahwa yang memasang pagar laut itu adalah orang yang serakah.
"Jadi kalau orang serakah itu dia bagaimana penguasaan fisik itu dilakukan dulu. Awalnya pagarnya pagar bambu, tapi lihat nanti sebentar lagi jadi pagar beton," ujar Alwi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Alwi curiga pagar laut itu tidak dibuat secara mandiri oleh warga.
Apalagi, seperti di Tangerang saja, pagar laut itu panjangnya mencapai lebih dari 30 km.
"Mau direklamasi atau mau di-apa kita enggak tahu. Yang jelas ini adalah keserakahan, tapi nanti kalau sudah terlalu serakah nanti kayak Los Angeles he-he-he," katanya.
AHY Turun Tangan
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) buka suara tentang kasus adanya pagar laut misterius yang membentang sepanjang 30 kilometer di Tangerang.
Tentang kasus pagar laut ini, AHY meminta masyarakat untuk bisa menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Investigasi ini pun tak hanya dilakukan KPP sendiri, tetapi juga melibatkan pemerintah daerah setempat.
"Kita ikuti, Kementerian Kelautan juga tengah melakukan investigasi bersama berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah setempat," kata AHY dilansir Kompas TV, Senin (13/1/2025).
Lebih lanjut, AHY pun berharap agar pembuat atau pemilik pagar laut ini bisa segera diketahui.
"Mudah-mudahan bisa diketahui segera (pembuat pagar laut)," imbuh Ketum Partai Demokrat itu.
Selanjutnya AHY pun ingin berfokus dalam pembangunan di berbagai sektor.
AHY juga menginginkan adanya kepastian hukum kepada masyarakat, salah satunya dalam kasus pagar laut misterius ini.
Itu. karena menurut AHY, tidak boleh ada lagi kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum di tengah masyarakat.
"Yang jelas kita ingin fokus pada pembangunan di berbagai sektor dan juga ingin menghadirkan kepastian hukum."
"Dan tidak boleh ada hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum," kata AHY.
Desakan DPR
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan, mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas pemasangan pagar laut di Tangerang tersebut.
Pasalnya, pemasangan pagar tersebut mengganggu aktivitas nelayan dan melanggar aturan pemanfaatan ruang laut.
"Aneh memang ini bisa sampai terjadi. Ini harus menjadi perhatian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam memastikan pemanfaatan ruang laut sesuai ketentuan yang berlaku," kata Daniel, saat dihubungi Tribunnews.com, Senin,
Daniel menegaskan, langkah tegas diperlukan untuk membongkar pihak yang bertanggung jawab di balik pemasangan pagar tersebut.
Terlebih lagi, dari pihak pengelolaan kelautan sudah menyatakan bahwa pemasangan pagar laut itu melanggar aturan.
"Apalagi dari Ditjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (PKRL) sudah menyatakan melanggar aturan, maka segera dibereskan pagar yang mengganggu aktivitas nelayan," ujarnya.
Daniel kemudian mewanti-wanti, agar tidak ada pihak yang menguasai ruang laut tanpa mengantongi izin yang jelas.
"Jangan sampai ada pihak-pihak yang mencoba menguasai ruang laut tanpa adanya izin yang jelas," ucap Daniel.
Mengenai hal ini, Daniel mengatakan, Komisi IV DPR RI akan segera memanggil KKP untuk meminta penjelasan terkait masalah tersebut.
Daniel juga menekankan terkait pentingnya ketegasan pemerintah dalam menertibkan praktik-praktik yang berpotensi melanggar hukum.
"Komisi IV mendorong agar pemerintah tegas menertibkan hal-hal semacam ini, agar tidak ada pihak-pihak yang merasa berkuasa di atas hukum yang berlaku," tegas Daniel.
Daniel kemudian mengusulkan adanya kerja sama antara nelayan, aparat penegak hukum, dinas kelautan dan perikanan setempat, serta KKP.
"Kalau ada backing oknum tertentu harus ditindak tegas juga," ungkapnya.
Pagar Laut Juga Muncul di Bekasi
Belum tuntas pagar laut misterius di Tangerang, belakangan ini ramai menjadi perbincangan, salah satunya berada di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Namun setelah diselidiki, pagar laut tersebut ternyata merupakan proyek pemerintah.
Selain itu, proyek tersebut juga bertujuan untuk membantu masyarakat nelayan.
Ya, keberadaan pagar misterius yang sempat mengundang tanda tanya di perairan Bekasi, tepatnya di Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, akhirnya terungkap.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat memastikan bahwa pagar tersebut merupakan bagian dari proyek pembangunan alur pelabuhan.
Pembangunan ini adalah hasil kerja sama antara Pemprov Jawa Barat dengan PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) sejak Juni 2023.
Proyek tersebut bertujuan untuk menata ulang kawasan pelabuhan perikanan di lokasi tersebut.
(Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Facundo Chrysnha PradiphaRifqah/Fersianus Waku/Eko Sutriyanto)
Tag: #ramai #polemik #pagar #laut #nama #artis #terkenal #terseret #hingga #candaan #komeng #yang #bikin #tertawa