Cara BAKTI Kominfo Wujudkan Kecepatan Internet Indonesia Tembus 100 Mbps
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) sedang menyiapkan infrastruktur telekomunikasi demi mewujudkan kecepatan internet Indonesia ke angka 100 Mbps.
Diketahui keinginan itu diutarakan oleh Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi beberapa waktu lalu. Ia menginginkan kecepatan internet Indonesia bisa tembus 100 Mbps.
Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar menyatakan kalau hal itu bisa diwujudkan lewat integrasi Palapa Ring atau yang dikenal sebagai tol langit.
"Palapa Ring integrasi itu sangat penting karena dengan menargetkan 100 Mbps fixed broadband maka fiberisasi harus kami lakukan. Nah fiberisasi ini baik terestrial maupun SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut) Submarine," katanya saat konferensi pers di Kantor Kominfo, Jumat (8/3/2024).
Mengutip situs APTIKA Kominfo, Palapa Ring adalah proyek pembangunan jaringan kabel serat optik nasional yang menghubungkan 90 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, dengan 57 kabupaten/kota layanan dan 33 kabupaten/kota interkoneksi. Infrastruktur ini akan menghadirkan jaringan di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Jaringan ini berupa kabel serat optik sepanjang 12.148 kilometer yang terdiri dari kabel optik darat dan bawah laut, serta segmen jaringan radio microwave sebanyak 55 hop.
Palapa ring. (Youtube DPR RI)Hanya saja infrastruktur ini terbagi menjadi tiga yakni Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah, dan Palapa Ring Timur. Nah BAKTI Kominfo mau menyatukan ini agar kecepatan internet Indonesia bisa maksimal.
"Sekarang kami sedang memperbaiki dan mengevaluasi feasibility study dari palapa ring integrasi ini. Kenapa kami perbaiki tidak seperti semula, karena kami harapkan ada efisiensi-efisiensi dari sisi anggaran maupun optimasi dari sisi teknis ketika kami melibatkan lebih banyak pihak," tuturnya.
Perempuan yang akrab disapa Indah ini mengutarakan kalau BAKTI Kominfo akan bekerja sama dengan operator seluler hingga Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel).
"Kami juga melibatkan penyedia jasa telekomunikasi lain sehingga semua ter-cover," imbuhnya.
"Dan bukan hanya roadmap fiberisasi, mudah-mudahan dalam waktu tidak lama Bapak Menteri itu bisa menyampaikan beberapa hal mengenai roadmap infrastruktur digital," tandasnya.
Wacana kecepatan internet 100 Mbps
Sebelumnya Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi mau mengatur kecepatan internet fixed broadband alias Wifi di Indonesia. Penyedia fixed broadband seperti Indihome hingga Biznet nantinya dilarang menjual paket dengan kecepatan internet di bawah 100 Mbps.
Menkominfo beralasan kalau saat ini internet adalah kebutuhan pokok. Ia mempertanyakan kenapa para penyedia fixed broadband di Indonesia masih menjual paket Wifi dengan kecepatan 5-10 Mbps.
“Internet ini merupakan kebutuhan pokok, kenapa masih menjual 5 Mbps, 10 Mbps untuk fixed internet broadband? Kenapa tidak langsung menjual 100 Mbps?" tanya Budi Arie, dikutip dari siaran pers Kominfo, Kamis (25/1/2024).
Oleh karenanya, Budi Arie menyatakan Kementerian Kominfo berencana membuat kebijakan bagi seluruh penyedia fixed internet broadband untuk jaringan yang tertutup tidak diperkenankan menjual layanan internet di bawah 100 Mbps.
"Makanya, saya akan buat kebijakan untuk mengharuskan mereka menjual fixed internet broadband dengan kecepatan 100 Mbps,” sambungnya lagi.
Budi Arie mengakui kalau kecepatan internet di Indonesia masih rendah. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia berada pada peringkat 9 dari 11 negara.
Berdasarkan data per Desember 2023, papar Budi, kecepatan internet mobile (seluler) Indonesia hanya mencapai 24,96 Mbps. Sedangkan untuk jaringan fix broadband hanya 27,87 Mbps.
"Maka kita berembuk bersama dan menemukan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan ini,” ungkapnya dalam Rapat Koordinasi dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia dan Penyelenggara Layanan Telekomunikasi Seluler di Kantor Kementerian Kominfo, dikutip dari siaran pers terpisah.
Tag: #cara #bakti #kominfo #wujudkan #kecepatan #internet #indonesia #tembus #mbps