Xiaomi Ubah Strategi, Rilis Lebih Sedikit HP Mulai Tahun Ini
Ilustrasi logo perusahaan Xiaomi.(GizmoChiina)
10:12
25 November 2025

Xiaomi Ubah Strategi, Rilis Lebih Sedikit HP Mulai Tahun Ini

– Xiaomi mengumumkan perubahan besar dalam strategi bisnis ponselnya. Jika sebelumnya vendor ponsel asal China itu agresif merilis banyak model smartphone setiap tahunnya, maka kini Xiaomi memilih untuk memangkas jumlah perangkat baru.

Langkah ini menjadi titik balik dari pendekatan lama Xiaomi yang dikenal “membanjiri pasar” lewat berbagai lini seperti Xiaomi, Redmi, Poco, hingga Civi.

Keputusan Xiaomi merilis lebih sedikit ponsel ini diambil berdasar laporan keuangan Xiaomi kuartal II-2025, di mana ponsel sudah bukan lagi mesin utama pertumbuhan Xiaomi.

Dilaporkan, pasar ponsel global menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Firma riset Counterpoint misalnya, melaporkan pengiriman ponsel global kennaik 4 persen pada tahun ini.

Namun Xiaomi justri melaporkan pendapatan segmen smartphone turun 2 persen secara tahunan. Sebaliknya, lini bisnis lainnya tumbuh pesat.

Segmen AIoT melonjak 44,7 persen hingga menghasilkan pendapatan 38,7 miliar yuan (sekitar Rp 86,6 triliun), sementara bisnis kendaraan listrik (EV) Xiaomi mencapai revenue lebih dari 20 miliar yuan (sekitar Rp 44,7 triliun), dipimpin tingginya permintaan SU7 dan YU7.

Dilansir GizmoChina, arah baru Xiaomi kini bertumpu pada empat pilar utama: siklus pembaruan software yang lebih panjang, platform software global yang seragam, perangkat keras yang lebih tahan lama, serta integrasi ekosistem yang lebih dalam.

Sebagai contoh, seri Xiaomi 15 dan Redmi Note 14 kini dijanjikan menerima empat tahun pembaruan sistem operasi, dan enam tahun patch keamanan, setara dengan kebijakan pembaruan Samsung dan Apple.

Pendiri sekaligus CEO Xiaomi, Lei Jun dilansir GizmoChina menjelaskan bahwa strategi baru perusahaan bertumpu pada konsep Human-Car-Home, di mana smartphone berfungsi sebagai pusat penghubung antara mobil listrik, perangkat rumah pintar, dan layanan berbasis AI.

Xiaomi 15T series resmi meluncur di Indonesia, dalam acara peluncuran yang digelar di Park Hyatt, Jakarta, Selasa (30/9/2025)KOMPAS.com/LELY MAULIDA Xiaomi 15T series resmi meluncur di Indonesia, dalam acara peluncuran yang digelar di Park Hyatt, Jakarta, Selasa (30/9/2025)

Dengan ekosistem yang makin terintegrasi, nilai produk tidak lagi hanya dinilai dari spesifikasi atau harga, melainkan dari pengalaman software dan konsistensi ekosistem.

Namun, menjaga dukungan jangka panjang untuk puluhan model dengan varian berbeda di berbagai negara menambah kompleksitas.

Transisi dari MIUI ke HyperOS juga mendorong Xiaomi mengurangi fragmentasi produk. HyperOS kini diposisikan sebagai fondasi global agar pembaruan lebih cepat, konsisten, dan mudah dipelihara.

Pendekatan ini secara otomatis mengurangi jumlah ponsel baru yang dirilis setiap tahun, sekaligus meningkatkan kualitas, konsistensi, dan pengalaman pengguna.

Dengan pergeseran ini, Xiaomi berharap bisa lebih kompetitif di segmen premium sekaligus memperkuat ekosistem yang menjadi fokus bisnisnya dalam satu dekade ke depan.

India jadi pemicu

Salah satu alasan kuat di balik pengurangan jumlah model adalah pengalaman pahit Xiaomi di India. Pengiriman ponsel Xiaomi di negara tersebut anjlok 42 persen pada awal 2025, membuatnya turun dari posisi pertama ke posisi keenam.

Xiaomi SU7 Ultra tampak sangar dan sangat merepresentasikan kecepatan. Mobil listrik Xiaomi ini dipamerkan di MWC 2025 Barcelona, 3-6 Maret 2025.KOMPAS.COM/Yudha Pratomo Xiaomi SU7 Ultra tampak sangar dan sangat merepresentasikan kecepatan. Mobil listrik Xiaomi ini dipamerkan di MWC 2025 Barcelona, 3-6 Maret 2025.

Tumpang tindih antara seri Redmi, Poco, dan Xiaomi disebut menimbulkan kebingungan konsumen. Selain itu, perbedaan software antar-daerah menyebabkan keterlambatan update serta inkonsistensi fitur.

Untuk memperbaiki situasi, Xiaomi kini memberikan batasan peran yang lebih jelas bagi tiap sub-brand: Redmi untuk segmen mass market, Xiaomi untuk kelas menengah hingga premium, Poco untuk performa, dan Civi untuk desain.

Beberapa model juga tetap dibatasi wilayah peluncurannya, seperti Civi 5 Pro yang hanya tersedia di China.

Xiaomi juga memangkas investasi pada kategori khusus yang membutuhkan biaya riset tinggi namun kontribusinya kecil.

Tahun ini, perusahaan memastikan tidak akan merilis Mix Fold 5. Xiaomi memilih mengalihkan sumber daya ke teknologi integrasi ponsel dan mobil, sistem kokpit pintar, serta pengalaman lintas perangkat.

Tag:  #xiaomi #ubah #strategi #rilis #lebih #sedikit #mulai #tahun

KOMENTAR