Teknologi Game Masuk Siklus Ketiga, Didorong Teknologi Artificial Intelligence dan Blockchain
Ajang BUIDLRS Lounge by PINTU yang telah memasuki episode kelima menghadirkan CEO Mythic Protocol, Arief Widhiyasa dan Head of Business Polygon Labs Korea, SungMo Park. 
15:42
7 Februari 2024

Teknologi Game Masuk Siklus Ketiga, Didorong Teknologi Artificial Intelligence dan Blockchain

CEO Mythic Protocol, Arief Widhiyasa mengatakan, terjadinya evolusi industri game sejak kemunculan video game di pertengahan abad 19 hingga akan hadirnya Web3.

Arief menceritakan, bagaimana video game pertama yang dibuat adalah Tennis for Two di tahun 1958 namun tidak pernah diskalakan ke publik karena tidak semua orang memiliki oscilloscope, sebuah instrumen untuk men-debug sirkuit digital.

"Untuk menjawab masalah, teknologi pertama yang membuat industri game menggunakan semiconductor yang memungkinkan perangkat seperti komputer, arkade, konsol, yang bisa dimainkan di rumah," kata Arief saat BUIDLRS Lounge by PINTU yang telah memasuki episode kelima belum lama ini.

Dikatakannya, teknologi tersebut mampu meningkatkan nilai dari industri game dari 0 sampai ke $40 miliar hanya dalam waktu 20 tahun.

"Siklus ini kami kategorikan sebagai siklus pertama dari industri game,” katanya.

Arief menambahkan, siklus kedua datang karena adanya internet dan smartphone.

"Smartphone memudahkan akses game, sedangkan internet menjawab dalam hal distribusi," katanya.

Untuk siklus ketiga, kami melihat akan didorong oleh dua teknologi yakni artificial intelligence (AI) dan blockchain.

AI akan menjawab masalah terkait kesenjangan dari sisi kapabilitas untuk menciptakan sebuah game.

"Dulu untuk membuat sebuah game harus belajar mengenai computer science dalam beberapa tahun, namun dengan dukungan AI bisa membuat game dalam waktu singkat," katanya.

"Kemudian blockchain kami percaya bisa menjawab soal “trust” yang dirasakan oleh kreator game," katanya.

Kombinasi dari AI dan blockchain menghadirkan kesempatan bagi dunia Web3 gaming karena akan banyak konten yang dibuat dengan AI yang didukung oleh “trust” yang disediakan blockchain.

Saat ini, industri game merupakan sektor dengan pangsa pasar sangat besar.

Mengutip laporan yang diterbitkan Newzoo, hingga 2023 kemarin, jumlah pemain video game di seluruh dunia telah mencapai 3.38 miliar atau naik 6,3 persen dibandingkan tahun 2022.

Selain itu secara pendapatan juga mampu menghasilkan $184 miliar, tumbuh 0.6% secara tahunan.

Dalam kesempatan yang sama, Head of Business Polygon Labs Korea, SungMo Park membagikan analisisnya mengenai Scaling Ethereum with Polygon.

Dikatakannya, ethereum telah merevolusi industri kripto dengan membuka kesempatan bagi para developer untuk membangun sebuah bisnis berbasis smart-contract.

"Namun dalam prakteknya, ada tantangan dalam penggunaan ethereum yaitu dari sisi kecepatan terbilang lambat dan biaya yang mahal untuk bisa diadopsi secara masal," kata Park.

Fakta ini mendorong Polygon Labs Korea memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut dengan menghadirkan layanan dengan gas fee lebih murah dan kecepatan transaksi lebih baik.

Polygon telah sukses mendukung ekosistem Ethereum yakni sejak Januari 2022 jumlah decentralized apps (dApps) yang didukung oleh Polygon meningkat hingga delapan kali lipat.

"Beberapa use cases di antaranya untuk pembayaran, consumer service, tokenisasi aset, government, hingga loyalty dan rewards," kata Park.

Ke depan, kata dia, pihaknya terus memperluas ekosistem dan infrastruktur melalui Polygon Chain Development Kit (CDK) yang memungkinkan developer bisa membuat aplikasi atau bisnis Layer2 bertenaga ZK yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Head of Community PINTU Jonathan Hartono mengatakan, BUIDLRS telah berkembang menjadi salah satu acara terbesar bagi komunitas Web3 di Indonesia.

Antusiasme komunitas terhadap crypto, blockchain, dan Web3 terus meningkat, terbukti dengan banyaknya partisipasi dalam BUIDLRS untuk membahas berbagai topik menarik di dunia Web3.

Acara BUIDLRS dirancang sebagai platform bagi komunitas untuk saling terhubung, berbagi pengalaman, dan berkolaborasi dalam membangun proyek-proyek besar untuk Web3 di Indonesia.

Editor: Seno Tri Sulistiyono

Tag:  #teknologi #game #masuk #siklus #ketiga #didorong #teknologi #artificial #intelligence #blockchain

KOMENTAR