Indonesia Masih Butuh Jutaan Talenta IT, Bank Mandiri Gelar My Digital Academy
Ilustrasi: Kebutuhan akan talenta IT semakin dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini. (Chief Learning Officer)
16:00
4 Februari 2024

Indonesia Masih Butuh Jutaan Talenta IT, Bank Mandiri Gelar My Digital Academy

- Kebutuhan talenta di bidang IT masih jadi problem Indonesia di tengah persaingan sengit banyak negara maju di dunia. Isu ini juga menjadi perhatian serius pemerintah melalui beberapa Kementerian dan lembaga untuk sama-sama mendongkrak stok talenta digital di Indonesia. Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, untuk menunjang perkembangan ekonomi digital Indonesia, pemerintah membutuhkan 9 juta talenta digital per tahunnya.

"Kita ketahui kita masih memerlukan sekitar 9 juta digital talent sampai dengan 2030, di mana kalau kita hitung secara kasar, kita memerlukan sekitar 600 ribu digital talent per tahunnya,” kata Rudy dalam Media Briefing: Peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital.

Saat ini kebutuhan sumber daya manusia (SDM) ditargetkan untuk yang ahli dalam bidang digital seperti pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan komputasi awan (cloud). Namun, masih terdapat tantangan berupa perkembangan teknologi yang dinilai cepat. Ia menyarankan adanya perubahan kurikulum yang lebih menekankan pada aspek analitik, kuantitatif, sains dan matematik (STEM).

Untuk bisa memenuhi target tersebut, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Salah satunya, Bank Mandiri yang terus menunjukkan dedikasinya untuk mendukung pertumbuhan talenta digital berdaya saing di Indonesia. Hal ini diwujudkan perseroan lewat program My Digital Academy (MDA) batch 2 yang difokuskan untuk menghasilkan talenta digital yang diharapkan dapat membawa perubahan.

Program ini dikatakan berhasil menarik ratusan peserta yang mengikuti bootcamp intensif selama satu bulan, sejak pendaftaran dibuka 6 September 2023, hingga acara penutupan pada Selasa (30/1) lalu. Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama menjelaskan, MDA Batch 2 adalah lanjutan dari program sebelumnya yang sangat diminati oleh ribuan pendaftar, menghasilkan ratusan peserta yang berkualitas, dan bekerja sama untuk meningkatkan keterampilan di bidang Teknologi Informasi (TI).

Sebagai informasi, dalam batch pertama jumlah pendaftar MDA mencapai 15.000, jumlah ini meningkat 60% di periode batch kedua menjadi 24.673 pendaftar. Adapun, jumlah peserta yang lulus bootcamp juga meningkat, dari 302 menjadi 600 peserta. Peserta MDA ini berkesempatan untuk bergabung menjadi pegawai Bank Mandiri melalui jalur Officer Development Program Information Technology (ODP IT).

“Di tengah era digitalisasi, peran talenta digital menjadi sangat penting untuk menjadi jembatan dan penyeimbang antara kebutuhan perusahaan dan tantangan yang ada di industri. Apalagi, saat ini keamanan digital menjadi fokus utama bagi pelaku usaha di sektor keuangan mengingat perkembangan internet yang makin masif,” ujar Tim sapaan akrab Timothy dalam keterangan resminya.

Pentingnya keamanan digital saat ini juga bukan hisapan jempol saja, merujuk data National Cyber Security Index (NCSI), pada tanggal 1 September 2023, Indonesia mencapai skor indeks keamanan siber sebesar 63,64 poin dari 100. Meskipun menempati peringkat ke-4 di antara negara-negara Asia Tenggara, secara global, Indonesia masih berada di peringkat ke-49 dari 176 negara.

Skor tersebut cukup jauh dari negara teratas, Belgia, yang mencapai skor indeks 94,81 poin. “Kami berharap, dengan adanya inisiatif MDA ini bisa menjadi wadah untuk mendorong peningkatan kualitas talenta digital ke depan. Sejalan dengan upaya Bank Mandiri yang terus fokus pada transformasi dan adaptasi digital agar dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah,” terangnya.

Lebih lanjut, Tim menuturkan dalam kurun waktu satu bulan para peserta MDA Batch 2 telah menjalani pelatihan intensif dengan kurikulum yang mengikuti perkembangan terkini di bidang Teknologi Informasi.

Materi pelatihan mencakup Product Strategy, Market Research, Customer and Market Landscape, Basic Data Analysis, Product Ideation, Customer Journey Map and Minimum Viable Product (MVP), UI/UX Fundamentals, dan Low-Code Development, yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap keamanan digital dari berbagai perspektif. Selain itu juga terdapat pelatihan soft skills yang juga menjadi bagian integral dari program ini, demi mempersiapkan peserta untuk menjadi pemimpin yang tangguh dan berdaya saing di dunia digital.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #indonesia #masih #butuh #jutaan #talenta #bank #mandiri #gelar #digital #academy

KOMENTAR