AI Canggih MonpAI telah Hadir dari Indonesia dan Bukan Silicon Valley, Pengembang Lokal Mulai Tunjukkan Tajinya
Platform AI baru bikinan lokal. (Istimewa)
08:56
23 Juni 2025

AI Canggih MonpAI telah Hadir dari Indonesia dan Bukan Silicon Valley, Pengembang Lokal Mulai Tunjukkan Tajinya

- Di tengah derasnya arus global kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang didominasi raksasa teknologi seperti OpenAI, Google, dan Anthropic, Indonesia diam-diam menyalakan apinya sendiri. 

Hal itu dibuktikan lewat platform bernama MonpAI. Sebuah gebrakan baru pun muncul: AI buatan lokal yang bukan hanya pintar, tapi juga personal, kontekstual, dan berakar pada kebutuhan nyata pengguna di tanah air.

MonpAI diklaim bukan sekadar chatbot pintar. Ia adalah AI asisten personal yang bisa dilatih sesuai karakter, profesi, bahkan gaya bicara pemiliknya. 

Di tengah tren global AI serba-generik yang kadang terasa dingin dan tidak nyambung, Monpai diyakini datang membawa pendekatan baru: AI yang bukan tahu segalanya, tapi tahu siapa kamu.

Inisiator MonpAI, Muhammad Muchlas Rowi, adalah sosok unik. Lulusan Filsafat UGM itu justru mendalami dunia AI usai menghadiri World AI Conference di Las Vegas tahun lalu. 

Di sanalah ia mendengar langsung peringatan Geoffrey Hinton soal bahaya AI yang tak terkendali. Alih-alih takut, Muchlas justru tergerak membangun AI yang bukan hanya cerdas, tapi peka secara etis.

“AI masa depan bukan cuma soal kecerdasan, tapi juga kepekaan. Lewat Monpai saya ingin membuktikan bahwa teknologi bisa dibentuk sesuai nilai dan karakter manusia Indonesia," katanya di Jakarta, Minggu (23/6).

Yang membedakan MonpAI dari AI lain adalah kemampuannya untuk beradaptasi dan belajar dari pengguna. Mulai dari gaya bahasa, konteks pekerjaan, hingga tujuan penggunaan, semua bisa disesuaikan. 

Mau bikin asisten hukum bernama TanyaHukumAI? Bisa. Butuh chatbot edukasi seperti AsistenGuruIPA? Bisa juga. Bahkan chatbot dakwah pun bisa dibuat dengan karakter khas seperti TanyaKangUstadz.

Dan semua itu, kata Muchlas, bisa dilakukan tanpa perlu jadi programmer.

Platform ini juga terintegrasi dengan berbagai model bahasa besar (LLM) seperti GPT-4, Gemini, hingga Claude. Pengguna bisa memilih sendiri model mana yang paling cocok dengan kebutuhan mereka.

Tak hanya teks, MonpAI juga mendukung analisis dokumen, file gambar, bahkan voice message. “Kami menyebutnya co-worker digital, AI yang tidak hanya menjawab, tapi juga bekerja bersama Anda,” lanjut Muchlas.

Fitur unggulannya terletak pada kemampuannya memahami dataset spesifik. Pengguna bisa mengunggah dokumen Word, PDF, atau menautkan situs web. 

Lalu MonpAI akan ‘belajar’ dari data itu dan diyakini cocok untuk sektor hukum, pemerintahan, pendidikan, hingga layanan pelanggan yang butuh AI paham konteks lokal dan profesional.

MonpAI disebut tak hanya hadir sebagai solusi teknologi. Di baliknya, ada misi besar membangun ekosistem AI Indonesia yang independen, inklusif, dan beretika. 

Bahkan, Muchlas menyuarakan visi lebih jauh, Indonesia membangun LLM-nya sendiri, seperti langkah berani Singapura yang tengah mengembangkan model berbasis bahasa Melayu dan budaya lokal.

“Kenapa tidak? Kita punya talenta, punya pasar, dan punya kebutuhan spesifik yang tak bisa dijawab oleh AI asing. Kalau Singapura bisa, Indonesia harus bisa,” tegasnya.

Editor: Bayu Putra

Tag:  #canggih #monpai #telah #hadir #dari #indonesia #bukan #silicon #valley #pengembang #lokal #mulai #tunjukkan #tajinya

KOMENTAR