



Adu Foto AI Buatan ChatGPT dan Google Gemini, Mana Lebih Realistis?
- Belakangan, media sosial diramaikan dengan gambar yang dihasilkan (generate) oleh tools AI berbasis text-to-image. Gambar-gambar itu kemudian dibagikan ke berbagai platform, seperti Instagram, Facebook, dan X (dulu Twitter).
Dua tools yang cukup banyak dipakai warganet adalah chatbot AI ChatGPT dan Google Gemini.
Dari beberapa yang dihasilkan warganet, cukup banyak yang tampak realistis. Ekspresi muka, tone warna kulit, pori-pori dan kerutan wajah, serta detail lain, hampir menyerupai foto asli yang dijepret dengan kamera ponsel atau kamera digital.
Bahkan, beberapa foto juga menampilkan "vibe" AI yang relatif minim, sehingga semakin menyerupai foto asli.
Untuk melihat serealistis apa hasil foto yang dihasilkan chatbot AI, KompasTekno akan menjajal dua generator gambar AI populer, yakni ChatGPT dan Gemini.
Lantas, kira-kira bagaimana hasilnya? Berikut adalah hasil perbandingannya.
Hasil gambar dari ChatGPT
Lima sampel foto AI yang dibuat menggunakan ChatGPT
Dari hasil uji coba KompasTekno di dua platform ini, Gemini dan ChatGPT, masing-masing memiliki ciri khas dan hasil olah gambar yang berbeda. Kami mengambil setidaknya lima sampel gambar dari kedua platform untuk dibandingkan.
Dimulai dari ChatGPT, ketika mengetik prompt dalam membuat gambar, chatbot milik OpenAI ini mampu menghasilkan gambar yang realistis, kontras, dengan pencahayaan yang membuat wajah karakter nyaris menyerupai wajah manusia asli.
ChatGPT mampu membedakan letak posisi objek sesuai dengan aturan fotografi, yakni posisi objek yang didepan dibuat jernih, sedangkan foto bagian latar sedikit buram, dan ada efek bokeh untuk menambah estetika.
Perpaduan pencahayaan, warna, komposisi, dan elemen foto lainnya tampak menyatu dan saling melengkapi. Tambahan detail bayangan, bercak keringat dan minyak di bagian wajah juga membuat gambar semakin realistis.
Hasil gambar AI dari ChatGPT masih terasa kaku, terlalu detail, dan kontras. Ukuran kepala dan tubuh yang tidak proporsional, serta tatapan mata yang memandang ke kamera tampak kosong, tidak realistis
Akan tetapi, ada beberapa poin kekurangan yang kami temukan. Beberapa di antaranya adalah hasil foto AI bikinan ChatGPT menampilkan gaya pose dan senyuman yang masih terasa kaku, warna yang digunakan terlalu mencolok dan penuh detail, serta kurang kreatif.
Beberapa postur dan ukuran tubuh juga terasa tidak seimbang. Ada foto yang memiliki kepala yang tidak proporsional dengan ukuran badan. Tatapan mata yang menghadap ke kamera juga tampak kosong, tidak hidup.
KompasTekno mencoba men-generate sejumlah gambar lain dengan prompt yang sama. Kendati begitu, ChatGPT hanya mengubah wajah karakter, serta angle gambar yang dibuat sedikit berbeda dibanding foto sebelumnya.
Kami menilai, hasil gambar bikinan ChatGPT kurang ekspresif dan minim kreativitas. Dari lima sampel yang kami buat juga ada beberapa angle yang tidak tampak realistis. Jenis gambarnya pun senada, tidak ada kreasi baru yang dilakukan ChatGPT.
Kami sudah mencoba mengakalinya dengan membuka ruang percakapan (new chat) baru untuk menghindari pengambilan data dari sampel di percakapan sebelumnya. Namun, hasilnya tetap serupa, identik, dan tidak banyak kreasi yang dilakukan oleh ChatGPT.
Hasil gambar dari Gemini
Dua sampel foto AI yang dibuat menggunakan Gemini AI
Beralih ke Google Gemini. Menurut kami, Gemini mampu menghasilkan gambar yang lebih ekspresif, kreatif, sekaligus mempertahankan kualitas realistis dari foto yang dihasilkan.
Bila dibandingkan dengan ChatGPT, Gemini memang menghasilkan gambar yang tidak begitu detail dan sekontras ChatGPT. Namun, dengan mengurangi dua elemen tersebut, hasil gambar yang di-generate justru tampak lebih nyata dan "manusiawi".
Untuk foto yang pertama dan kedua, menurut penilaian KompasTekno, kedua gambar tersebut bisa dikatakan sebagai foto yang nyaris sama dengan foto asli bidikan dari smartphone.
Hasil gambarnya tidak memiliki pencahayaan berlebih, layaknya flashlight di ChatGPT sebelumnya. Meski hasilnya jauh lebih redup, detail gambar dan postur yang dihasilkan masih tetap menyerupai manusia asli.
Penggunaan warnanya juga masih nyaman dipandang mata sehingga perpaduan antara objek dan foto latar tampak menyatu.
Lima sampel foto AI menggunakan Gemini
Tidak hanya itu, Gemini juga menunjukkan hasil yang lebih kreatif karena mampu menghasilkan lima sampel foto dengan gaya, pose, dan lokasi foto yang berbeda-beda.
Tidak seperti ChatGPT yang terpaku pada satu posisi dan pose saja. Bahkan, ada penggunaan angle yang berbeda, seperti medium close-up dan full body, mengganti wajah karakter layaknya manusia asli, serta senyuman di wajah yang tidak terasa kaku.
Namun, ada kekurangan juga yang ditemukan. Untuk foto sampel yang keempat, Gemini membuat foto terlalu berkualitas tinggi, terlalu halus, sehingga gambar tampak seperti direkayasa.
Dalam praktiknya, memotret di konser adalah hal yang sulit karena minim cahaya, potensi untuk muncul bintik warna (noise) sangat bisa terjadi. Sebab, penonton hanya mengandalkan pencahayaan di panggung atau lampu sorot.
Jika hasilnya terlalu jenih, terang, bebas dari noise, gambar akan memberi kesan seperti sudah direkayasa dengan berbagai macam pengeditan. Hasilnya tidak lagi real seperti foto di asli.
Cara hasilkan gambar AI yang realistis
Untuk melukis dengan kata-kata alias text-to-image, dibutuhkan prompt berbasis teks. Semakin detail prompt, hasil foto yang di-generate akan semakin baik.
Apabila ingin membuat foto AI, Anda bisa menggunakan prompt yang kami coba di atas. Meskipun menggunakan prompt yang sama, kemungkinan gambar yang dihasilkan akan berbeda-beda.
Anda juga bisa melakukan beberapa modifikasi sesuai dengan selera atau kebutuhan. Berikut teks prompt yang bisa langsung disalin (copy) ke ChatGPT, Google Gemini, atau tools AI lainnya:
- Buat gambar yang sangat realistis seorang wanita muda Indonesia berusia 20-an, yang memiliki tinggi badan 155 cm dengan bobot sekitar 54 kg. Dia memiliki kulit kuning langsat dan rambut lurus hitam pendek sebahu. Dia sedang menonton konser musik K-pop pada gelanggang yang megah di malam hari. Ia mengenakan crop jacket denim warna biru muda dipadukan dengan kaos putih, serta rok mini hitam, dan sneakers putih. Di tangannya tergenggam lightstick bergemerlap dengan warna yang terus berubah. Wajahnya menunjukkan ekspresi gembira dan kagum, dengan mata berbinar. Di wajahnya, terdapat makeup natural, blush on merah muda di pipi, lip tint merah muda glossy, dan sedikit highlighter di tulang pipi yang memantulkan cahaya lampu. Di pergelangan tangannya tampak memakai jam. Latar belakang memperlihatkan panggung konser besar dengan layar LED raksasa, lampu sorot, asap panggung, dan kerumunan penonton yang mengangkat lightstick dan banner. Beberapa balon dan confetti beterbangan di udara. Suasana penuh warna, energi, dan sorakan antusias yang menggambarkan kemeriahan konser secara hidup. Foto ini diambil dengan kamera HP berukuran 9:16 dan fokus tertuju pada wanita. Sudut pengambilan dari depan full body dengan wajah wanita menghadap lurus ke kamera. Lighting alami dari panggung dan cahaya LED konser menciptakan pantulan dramatis di wajah dan mata, menonjolkan ekspresi kagumnya. Efek cahaya berwarna magenta dan biru dari lampu sorot menciptakan kilauan pada rambutnya dan memperjelas kontur wajahnya. Terdapat sedikit lens flare dari cahaya lampu panggung di sisi atas gambar, memperkuat nuansa konser yang semarak. Fokus dan eksposur disesuaikan untuk menampilkan detail kulit, riasan, dan tekstur pakaian dengan sangat jelas, sekaligus menjaga atmosfer gemerlap konser tetap nyata dan memukau.
Perlu diingat, gunakan gambar AI dengan bijak. Jangan gunakan gambar atau foto AI untuk membuat penipuan, meniru seseorang, menyebar fitnah, dan tindakan kriminal lainnya.
Setiap foto yang di-generate oleh AI, biasanya akan memiliki watermark untuk menandakan bahwa foto merupakan rekaan tools AI.
Tidak ada salahnya pula ketika mengunggah foto AI ke media sosial, pengguna memberi penjelasan jika foto atau gambar merupakan hasil olahan AI.
Itulah penjelasan cara membuat gambar realistis AI via Gemini dengan mudah. Selamat mencoba!
Tag: #foto #buatan #chatgpt #google #gemini #mana #lebih #realistis