



Review Infinix GT 30 Pro: Paket Komplit, Tak Sekadar HP Gaming
Infinix GT 30 Pro baru saja diluncurkan ke Indonesia. Ini adalah HP gaming Infinix terbaru yang juga menjadi penerus dari model GT 20 Pro.
Infinix GT 30 Pro sendiri diposisikan sebagai ponsel kelas mid-range atau menengah yang dibanderol dengan harga Rp 4 jutaan. Menariknya, ponsel ini juga meraih rekor MURI sebagai “Bermain Gim Menggunakan Smartphone secara Non Stop Terlama Tanpa Penurunan FPS”.
Saat peluncuran, perusahaan bercerita kalau Infinix GT 30 Pro tidak mengalami penurunan frame per second (FPS) setelah dipakai main game selama 24 jam non stop. Artinya, performa game tetap mulus meski ponsel dipakai bermain game berlama-lama.
Infinix GT 30 Pro sendiri dikenalkan dengan varian 8/256GB dan 12/512GB yang tersedia dalam varian warna Dark Flare, Shadow Ash, hingga Blade White.
berkesempatan melakukan review Infinix GT 30 Pro varian 8/256GB warna Shadow Ash selama kurang lebih tiga minggu. Berikut ulasannya.
Desain
Layaknya HP gaming, Infinix GT 30 Pro tampil dengan mecha ala robot-robot di film sci-fic. Kesan 'gaming' juga semakin diperkuat dengan kehadiran lampu RGB di sisi belakangnya.
Lampu RGB Infinix GT 30 Pro bisa menyala secara otomatis ketika ada notifikasi aplikasi, panggilan telepon, pengambilan foto atau video, menyetel musik, main game, hingga charger.
Namun lampu RGB ini bisa dinyalakan terus-terusan apabila kalian memang ingin pamer ponsel ini di depan publik. Tapi saat kami coba menyalakan RGB secara permanen, ponsel memperingatkan kalau baterai bisa lebih boros. Jadi cukup dipakai sesuai kebutuhan.
Citra Infinix GT 30 Pro sebagai HP gaming juga dibuktikan lewat hadirnya tombol trigger di sisi kanan ponsel. Fungsinya mirip seperti tombol L1 R1 ala konsol gaming.
Tombol ini sangat membantu kami ketika main game genre battle royale ataupun MMORPG. Jika kalian bukan gamers, fungsi tombol pun bisa diubah, misalnya untuk akses kamera.
Ukuran dimensi ponsel 163.7 x 75.8 x 8 mm dengan bobot 189 gram membuat Infinix GT 30 Pro nyaman digenggam berlama-lama. Rasanya enteng, juga kokoh, meski panel belakang dan bingkainya berbahan plastik.
![Review Infinix GT 30 Pro. [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/15/81822-review-infinix-gt-30-pro.jpg)
Infinix GT 30 Pro juga dilengkapi rating IP64 yang membuatnya tahan debu serta percikan air. Jadi masih aman ketika ponsel ini terkena air hujan.
Hanya saja panel belakang Infinix GT 30 Pro terasa licin dan meninggalkan sidik jari. Saya sarankan untuk menggunakan case bawaan yang sudah disediakan dalam boksnya.
Sisi belakang Infinix GT 30 Pro memperlihatkan modul kamera yang berdesain persegi panjang. Terlihat simpel memang, tapi menurut saya malah tampak kurang 'ramai' jika disandingkan dengan desain futuristik mecha dan lampu RGB di bagian belakang. Ini hanya soal urusan selera, yang semuanya tetap tergantung preferensi masing-masing.
Bagian atas Infinix GT 30 Pro menampilkan infrared blaster, mikrofon, dan speaker. Sedangkan bawahnya ada port USB-C, slot dual SIM, mikrofon, dan juga speaker yang berarti ada dual speaker.
Sisi kiri polos tidak menampilkan apa pun. Sementara kanannya ada dua tombol trigger, daya, serta pengatur volume. Sangat disayangkan juga tidak ada port jack audio 3.5 mm, membuatnya kurang afdal sebagai HP gaming.
Adapun isi boks Infinix GT 30 Pro mencakup satu unit ponsel, charger 45W, kabel USB, case silikon, SIM ejector, panduan singkat, hingga garansi.
![Review Infinix GT 30 Pro. [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/15/59242-review-infinix-gt-30-pro.jpg)
Layar
Infinix GT 30 Pro mengusung layar AMOLED seluas 6.78 inci, resolusi 1.5K 1224 x 2720 piksel, refresh rate 144Hz, touch sampling rate 2.160Hz, kecerahan hingga 4.500 nits, dan dilapisi Corning Gorilla Glass 7i.
Dari spesifikasi di atas, layar Infinix GT 30 Pro yang harganya Rp 4 jutaan sudah sekelas HP premium. Dipakai untuk menonton video, main game, atau sekadar browsing artikel sudah memuaskan.
Refresh rate 144Hz membuat scroll aplikasi lebih mulus. Kecerahan hingga 4.500 nits menjadikannya nyaman dipakai di kondisi luar ruangan (outdoor). Dipakai untuk main game pun apalagi, tidak ada masalah sama sekali.
Kamera
Infinix GT 30 Pro memiliki kamera utama 108MP dan ultrawide 8MP di bagian belakang. Sementara sisi depan ada kamera selfie 13MP.
Seperti saya sebutkan di atas, desain kamera belakang Infinix GT 30 Pro memang kurang pas. Namun saat dicoba, hasilnya ternyata di luar perkiraan untuk sebuah HP gaming, yang mana ponsel itu kerap mangkir di aspek kamera.
![Review Infinix GT 30 Pro. [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/15/21557-review-infinix-gt-30-pro.jpg)
Kamera utama 108MP sangat baik ketika dipakai untuk mengambil foto luar ruangan di siang hari. Hasilnya tajam, processing warna alami tidak berlebihan, dan warna objek bangunan dan latar seperti langit juga masih presisi.
Begitu pula untuk kondisi malam hari. Saat beberapa kali ambil foto, hasilnya masih terbilang konsisten, bahkan justru lebih bagus. Meskipun ada 1-2 gambar yang masih menampilkan bias cahaya untuk objek lampu, misalnya.
Hasil berbeda baru terjadi untuk kamera ultrawide. Untuk kondisi siang hari saja dynamic range cukup lemah. Foto gedung berlatar langit tampak kurang detail.
Untuk malam hari pun demikian. Meski ada beberapa foto yang bisa tertangkap dengan baik, kamera ultrawide 8MP Infinix GT 30 Pro tampaknya kurang mampu menangkap objek. Processing warna terlihat berlebihan di sini.
Sedangkan untuk kamera depan 13MP, Infinix GT 30 Pro ternyata masih cukup bagus. Processing gambar tidak terlalu mencolok, malah terlihat lebih alami.
Berikut hasil kamera Infinix GT 30 Pro:







Performa dan baterai
Infinix GT 30 Pro diperkuat prosesor MediaTek Dimensity 8350 Ultimate yang dipasangkan dengan RAM 8GB dan ROM 256GB. Sedangkan sistem operasinya adalah XOS 15 berbasis Android 15.
Berkat prosesor ini, Infinix GT 30 Pro mendapatkan skor AnTuTu sebesar 1,4 juta. Sedangkan di aplikasi Geekbench 6, ponsel ini memperoleh skor CPU 1.199 untuk single core, 4.028 multi core, dan GPU 7.924.
Performa mumpuni Infinix GT 30 Pro di atas kertas ini kami buktikan dengan review game Mobile Legends Bang-Bang (MLBB) serta Gensin Impact, di mana kedua judul permainan itu masing-masing termasuk kategori ringan dan berat.
Untuk Mobile Legends, Infinix GT 30 Pro bisa menjalankan kualitas grafik 'Tinggi'. Sebenarnya bisa sampai ke mode 'Ultra' namun ponsel mulai panas untuk menjalankan grafik itu jika dimainkan terlalu lama. Adapun untuk fps bisa stabil di sekitar 60 kadang loncat 70, belum sampai 90 mungkin karena kami menggunakan format grafis tinggi.
Sementara untuk Genshin Impact, Infinix GT 30 Pro bisa menjalankan opsi Grafik 'Sedang'. Untuk FPS bisa stabil di 60-50, baru turun ke 30-40 setelah menghadapi pertempuran dengan musuh.

Nah satu hal yang kami suka dari Infinix GT 30 Pro adalah mode gaming yang diberi nama Xboost AI. Ini adalah mode yang sangat membantu pemain Genshin Impact karena bisa mengambil barang secara otomatis, mempercepat percakapan, dan mengunci mode lari.
Tombol trigger di sisi atas juga bisa dipakai untuk melawan musuh ataupun membidik lawan. Jadi jempol saya tak perlu dipakai sepenuhnya untuk main.
Baterai Infinix GT 30 Pro sendiri berkapasitas 5.500 mAh dengan charger kabel 45W, yang bisa mengisi daya 0 ke 100 persen hanya dalam waktu sekitar 50 menit.
Ponsel ini bisa tahan seharian jika dipakai untuk aktivitas ringan seperti browsing internet, scroll media sosial, atau menonton video YouTube. Untuk main game Genshin Impact selama satu jam, baterai Infinix GT 30 Pro 14 persen saja.
Saya juga menyukai fitur bypass charging, yang memungkinkan ponsel bisa bermain game lama sambil charger, tapi tidak menambah kapasitas baterai.
Tapi satu hal yang juga menjadi catatan dari ponsel ini yakni cukup panas karena bisa tembus 43-44 derajat Celcius. Jadi jika kalian ingin bermain game lama, kami rekomendasikan bermain di tempat sejuk atau menambah aksesori seperti cooler.
Hal lain yang juga saya suka di Infinix GT 30 Pro adalah banyaknya fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI). Opsi ini bisa kalian temukan di Pengaturan yang menyajikan fitur AI seperti asisten pintar, terjemahan, dokumen, catatan, penulisan, transkrip rekaman, modifikasi wallpaper, edit foto, circle to search, hingga menjernihkan video dan foto.
![Review Infinix GT 30 Pro. [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/15/73673-review-infinix-gt-30-pro.jpg)
Fitur yang saya sukai tentu transkrip rekaman karena berhubungan dengan pekerjaan saya sebagai jurnalis. Menariknya fitur ini juga menyediakan opsi bahasa Indonesia, meskipun harus didengarkan ulang karena tampaknya belum sempurna menerjemahkan suara ke tulisan.
Kesimpulan
Meski dicitrakan sebagai HP gaming, saya kira Infinix GT 30 Pro bisa lebih dari itu. Sebab ini bukan ponsel yang hanya fokus di game, tapi bisa memenuhi hampir semua kebutuhan. Lebih lagi harganya cuma Rp 4 jutaan.
Desain mecha yang futuristik dengan lampu RGB, layar mulus nan jernih, kamera 108MP memukau, performa terbaik di kelasnya, baterai besar, charger lumayan kencang, hingga fitur AI untuk produktivitas. Semua aspek bisa dilewati Infinix GT 30 Pro dengan baik.
Kekurangan Infinix GT 30 Pro yang saya dapatkan dari review HP ini sekiranya ada di kamera ultrawide yang belum sebagus lensa utama, suhu yang cukup panas bila dimainkan lama, absennya fitur jack audio 3.5mm, dan juga desain kamera belakang. Poin terakhir memang cukup mengusik untuk saya, meskipun desain tentu saja tergantung subjektivitas.
Saya bisa menyimpulkan kalau Infinix GT 30 Pro bisa menyasar semua kalangan, tak hanya sebatas gamers. Jika kalian punya budget Rp 4 juta, jangan ragu untuk membeli ponsel ini.
Harga Infinix GT 30 Pro dijual mulai Rp 3.999.000 untuk varian 8/256GB dan Rp4.699.000 untuk versi 12/512GB lebih tinggi.