Iran Batasi Akses Internet Setelah Serangan Udara Israel
Foto yang dirilis oleh saluran Telegram resmi Korps Garda Revolusi (IRGC) Iran, Sepah News, pada Jumat (13/6/2025), menunjukkan asap mengepul dari lokasi yang menjadi sasaran serangan Israel di ibu kota Iran, Teheran.(SEPAH NEWS via AFP)
09:54
14 Juni 2025

Iran Batasi Akses Internet Setelah Serangan Udara Israel

- Pemerintah Iran dilaporkan membatasi akses internet secara nasional pada Jumat (13/6/2025). Kementerian Komunikasi Iran menyebut pembatasan akses internet ini dilakukan setelah Israel melayangkan serangan udara ke negara tersebut di hari yang sama.

Belum ada informasi resmi sampai kapan pembatasan akses internet ini diberlakukan. Namun, Kementerian Komunikasi Iran menyebut bahwa otoritas terkait telah menyetujui kebijakan ini sebagai pembatasan sementara.

Artinya, pembatasan akses internet di Iran kemungkinan tidak bersifat permanen. Ke depannya, akses internet mungkin akan dibuka kembali setelah situasi di Iran telah kembali kondusif seperti sedia kala.

Adapun langkah pembatasan akses tersebut kemungkinan dilakukan karena otoritas Iran melihat adanya penyebaran konten di media sosial yang dinilai bisa mengganggu keamanan psikologis masyarakat Iran.

Melansir media Iran Wire, Jaksa Agung Iran disebut mengeluarkan peringatan kepada para media dan pengguna media sosial atas konten-konten yang menurut mereka bisa memicu keresahan warganya.

Disebutkan bahwa Jaksa Agung Iran mengancam bahwa siapapun pengguna media yang terbukti melakukan penyebaran konten tersebut akan dikenakan tindakan hukum oleh pihak berwenang Iran.

Konflik Iran-Israel 

Foto yang dirilis oleh saluran Telegram resmi Korps Garda Revolusi Iran, Sepah News, Jumat (13/6/2025) menunjukkan asap mengepul dari sebuah lokasi yang dilaporkan menjadi sasaran serangan Israel di ibu kota Iran, Teheran.SEPAH NEWS via AFP Foto yang dirilis oleh saluran Telegram resmi Korps Garda Revolusi Iran, Sepah News, Jumat (13/6/2025) menunjukkan asap mengepul dari sebuah lokasi yang dilaporkan menjadi sasaran serangan Israel di ibu kota Iran, Teheran.

Pemerintah Iran melakukan pembatasan akses internet di negaranya setelah Israel meluncurkan serangan udara dan menewaskan dua tokoh penting Iran.

Keduanya adalah Kepala Corps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC), Hossein Salami, dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata (Armed Forces Chief), Mohammad Bagheri.

Dalam pernyataannya, IRGC mengonfirmasi bahwa serangan udara yang dilakukan Israel telah menewaskan Salami dan beberapa pengawal serta rekan-rekannya saat sedang bertugas di markas besar IRGC.

Menurut IRGC, serangan udara yang dilakukan tersebut merupakan tindakan "kriminal dan teroris".

Pada pernyataannya, IRGC juga menyebut bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam atas apa yang telah terjadi di negara Iran. 

"Kesalahan perhitungan dan kejahatan musuh bebuyutan Iran dan rakyat Iran tidak akan dibiarkan begitu saja dan mereka harus menghadapi pembalasan yang berat dan penuh penyesalan," kata IRGC.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamanei pun turut mengecam atas serangan Israel tersebut. Dalam sebuah pernyataan kepada rakyat Iran, Khamanei bersumpah akan memberikan "hukuman keras" kepada Israel yang telah menyerang negaranya.

"Rezim Zionis pada dini hari tadi telah mengulurkan tangannya yang keji dan berdarah untuk melakukan kejahatan di negara kita tercinta dan memperlihatkan sifat jahatnya lebih dari sebelumnya dengan menyerang pusat-pusat permukiman," kata Khamenei.

"Rezim harus siap menerima hukuman berat. Kekuatan angkatan bersenjata Republik Islam tidak akan membiarkan hal itu terjadi, Insya Allah," ucap Khamanei sebagaimana dikutip KompasTekno dari Iran Wire, Sabtu (14/6/2025).

Tag:  #iran #batasi #akses #internet #setelah #serangan #udara #israel

KOMENTAR