



Alutsista Pakai Mesin Hybrid Karya Indonesia Dipamerkan di Indo Defence 2025
- Teknologi kendaraan hybrid bukan hanya dibenamkan untuk kendaraan komersial maupun penumpang saja seperti yang kita ketahui selama ini. Namun teknologi ini juga teknologi tersebut juga melekat pada kendaraan tempur untuk perang.
Bahkan, Indonesia sudah memulai memproduksi dan menjadi yang pertama melalui PT Sentrasurya Ekajaya (SSE) yang ada di Tangerang. Kendaraan alutsista ini terpanjang di pameran Indo Defence 2025 Expo & Forum yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 11-14 Juni 2025.
Pameran khusus perlengkapan militer tersebut diikuti dari berbagai negara, termasuk buatan Indonesia sekaligus menjadi tuan rumah. Paling menarik salah satu produk anak bangsa adalah tank hybrid besutan PT SSE. Alutsista taktis bernama P8 Light Tank tersebut memang masih dalam kendaraan konsep, namun sudah siap produksi massal.
"Di even ini kami menampilkan kendaraan-kendaraan unggulan dari SSE, selain itu kami juga dengan bangga perdana menampilkan kendaraan konsep kami yaitu P8 Light Tank," ujar Direktur PT SSE, Eka Suryajaya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (12/6).
Eka menjelaskan bahwa P8 Light Tank dikembangkan bersama Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) dengan mendengarkan saran serta masukan langsung dari para pengguna yang mengoperasikan secara langsung kendaraan yang dibutuhkan di suatu medan.
Alusista Konsep P8 Light Tank ini merupakan Tank ringan multi sistem. Mempunyai konfigurasi tiga penumpang (sebagai driver, commander, dan gunner). Kendaraan taktis itu bisa berjalan tanpa BBM (bahan bakar minyak).
Kendaraan militer ini dibekali dengan mesin diesel enam silinder segaris berkapasitas 6.700cc turbo yang dikombinasikan dengan penggerak listrik melalui sistem transmisinya. Secara total tenaga maksimal yang disemburkan mencapai 450 dk dan torsi 375 Nm, dengan daya tarik 56 dk per ton.
"P8 Light Tank juga menggunakan sistem Diesel to Electric Transmission (Hybrid System) yang menampilkan kendaraan ini berjalan tanpa menyalakan engine dalam kurun waktu tertentu," ujarnya.
Ketika tank ringan itu berjalan menggunakan tenaga listrik dalam kecepatan tertentu, Seperti mobil listrik pada umumnya, Tank ini tidak mengeluarkan suara alias lebih senyap. Kemampuan ini dapat memudahkan pengguna untuk menjalankan silent operation.
Pada bagian roda mempunyai lapisan karet atau rubber serta bahkan juga menggunakan rubberTrack bukan besi sehingga tidak akan merusak jalan dan tidak menimbulkan suara bising.
Dalam mendukung operasi militer disematkan sistem persenjataan seperti remote control weapon station kaliber 30-40 miliketer, proteksi ketahanan peluru STANAG 4569 level 2-4. Dan berbagai sistem perlindungan seperti Laser warning system, gunshot detection aystem, radar system dan lain-lain.
Sedangkan diwaktu yang sama General Manager PT SSE, David Hartawan Agahari, mengklaim bahwa produknya tersebut menjadi tank hybrid pertama di Indonesia yang dibuat secara lokal dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sekitar 40 persen.
"Sebagaian besar kami produksi sendiri, begitu juga rancang bangunnya, walaupun masih ada beberapa komponen yang impor dari Prancis. Saat ini kami sudah siap produksi, karena bentuk konsepnya sudah menyerupai aslinya," pungkas David.
Tag: #alutsista #pakai #mesin #hybrid #karya #indonesia #dipamerkan #indo #defence #2025