85
Ilustrasi: Kenali risiko trading kripto. (Biyond)
16:20
7 Oktober 2024
Peluangnya Gede, Tapi Risikonya Juga Gede! Trading Kripto Jangan Cuma Ikut-ikutan Tren
Belakangan sedang tren investasi aset digital berupa cryptocurrency atau kripto. Konon, jenis atau instrumen investasi baru ini menjanjikan sehingga hal tersebut membuat banyak orang jadi latah ikutan trading kripto. Padahal, wawasannya masih belum cukup. Jangan cuma tahu untungnya saja, kenali juga risiko dari trading kripto ini. Sebab walau peluangnya besar, risikonya juga nggak kalah besar. Misalnya saja, dompet digital yang menyimpan kripto dapat diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Jika dompet diretas, semua aset kripto dapat diambil. Hal tersebut juga belum lama ini terjadi di Indonesia, menimpa salah satu pemain trading aset kripto besar Tanah Air. Kemudian, ketahui juga kalau transaksi kripto ini bersifat final dan tidak dapat dikembalikan jika terjadi kesalahan transfer atau pencurian. Hal ini membuat cryptocurrency menjadi target yang menarik bagi para penjahat siber. Beda dengan instrumen investasi lainnya seperti emas atau properti berupa tanah, harga kripto dapat berubah secara drastis dan konstan tanpa peringatan. Jika nilainya turun, tidak ada jaminan akan naik lagi, makanya, fluktuasi harga ini juga menjadi risiko yang dipertimbangkan saat memulai investasi kripto. Perlu digarisbawahi juga risiko kripto ini adalah kripto yang diatur oleh sistem blockchain. Hal tersebut membuat kripto tidak ada badan otoritas yang membuat peraturan atau membatasi perdagangan, walaupun, ada regulasi yang mengatur seperti Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi, tidak menjamin bahwa investasi jenis ini 100 persen aman. Melihat risiko investasi jenis ini yang masih tinggi namun belum banyak disadari masyarakat awam, PT Pintu Kemana Saja (Pintu) berlisensi penuh Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) terus menjalankan komitmennya dalam edukasi aset kripto. Melalui program Pintu Talks Campus Edition, platform trading kripto ini kembali hadir untuk kedua kalinya di Universitas Airlangga (UNAIR) untuk memberikan edukasi mengenai fundamental aset crypto. Community Lead PINTU Nafila Tri Hutami mengungkapkan, pihaknya percaya bahwa edukasi harus dilakukan secara konsisten dan bertahap dapat meningkatkan awareness masyarakat. "Termasuk teman-teman mahasiswa dan mahasiswi di UNAIR ini perlu mendapatkan informasi yang menyeluruh sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada aset kripto," jelas Nafila melalui keterangannya. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UNAIR Aulia Thaariq Akbar menyambut positif kegiatan yang diadakan Pintu, menurutnya, kegiatan ini sangat insightful dan kebetulan juga saya sudah konsisten menabung di Bitcoin (BTC) sejak tahun 2023 lalu. "Awalnya investasi Fear of Missing Out (FOMO) juga seperti teman-teman yang lain karena melihat besarnya perkembangan dari nilai aset kripto. Untuk itu, dengan adanya kegiatan ini benar-benar menambah banyak wawasan mengenai strategi nabung aset crypto yang tepat serta apa saja fundamental aset kripto," terang Aulia. Seperti sudah disebutkan di atas, edukasi dan literasi mengenai aset ini menjadi bagian yang penting di tengah pesatnya pertumbuhan investasi kripto dalam negeri. Catatan terbaru Bappebti mengungkapkan, hingga Agustus 2024 jumlah investor crypto naik menjadi 20,9 juta. Terdapat peningkatan sebesar 400 ribu dari bulan Juli dengan jumlah investor 20,5 juta. “Tanggung jawab terhadap edukasi akan terus kami jalankan agar peningkatan jumlah investor ini dapat sejalan dengan tumbuhnya literasi dan pemahaman yang matang mengenai aset crypto dan teknologi blockchain serta berbagai risiko yang ada. Selain itu, penyediaan platform investasi yang mudah, aman, dan terdaftar resmi juga penting untuk memastikan kegiatan investasi dapat berjalan dengan aman,” tutup Nafila.
Editor: Banu Adikara
Tag: #peluangnya #gede #tapi #risikonya #juga #gede #trading #kripto #jangan #cuma #ikut #ikutan #tren